Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 04 April 2022 | 04:51 WIB
Penumpang mengantre untuk naik bus Macito di kawasan Kajoetangan Heritage, Minggu (3/4/2022) [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Sepanjang Jalan Kajoetangan Heritage atau Jalan Basuki Rahmat Kota Malang ditutup pada hari pertama bulan Ramadhan, Minggu (3/4/2022).

"Kami menutup dan melakukan rekayasa jalan di Basuki Rahmat ini atas usulan dari Pak Kapolresta Malang Kota kemarin," kata dia di lokasi, Minggu (3/4/2022).

Seperti diketahui, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto sebelumnya mengusulkan agar Kajoetangan Heritage dijadikan tempat ngabuburit dan diberikan tempat untuk berjualan takjil.

Penutupan itu, kata Heru,hanya dilakukan ketika akhir pekan saja selama bulan ramadan ini. Sementara waktu penutupan sendiri hanya dalam waktu 15.30 sampai 18.00.

Baca Juga: Benarkah Tidurnya Orang saat Berpuasa Ramadhan Merupakan Ibadah?

"Selepas itu mobil atau kendaraan lainnya boleh melewati lagi seperti biasa. Cuma ini buat ngabuburit saja," tutur dia.

Penyekatan jalan pun dilakukan di dua titik. Pertama adalah di persimpangan Rajabally dan persimpangan monumen patung Chairil Anwar.

"Kalau yg dari arah utara atau Rajabally kami tutup dan rekayasanya kendaraan lewat kanan dan kiri ini. Sama di patung Chairil Anwar juga sama. Warga kami arahkan langsung ke Jalan Majapahit," tutur dia.

Dari pantauan di lapangan pada hari Minggu ini tidak ada kemacetan yang berarti meskipun ada penutupan jalan.

Sementara itu, di dalam kawasan Kajoetangan Heritage itu masih nampak lengang. Pada pembukaan hari pertama ini, hanya ada ratusan orang saja yang ngabuburit.

Baca Juga: Duh! Gus Baha Blak-blakan Tidak Pernah Mau Jadi Imam Salat Tarawih, Ini Alasannya

Kebanyakan orang-orang itu adalah warga sekitar yang antusias untuk menunggu bus Malang City Tour (Macito).

"Kami juga operasikan Macito ini untuk sebenarnya membawa pengunjung yang dari parkir jauh ke sini. Tapi karena hari ini sepi ya tidak papa dipakai warga dulu untuk berkeliling menggunakan Macito," tutur dia.

Salah satu pengunjung yang merupakan warga sekitar, Irwandi (32) mengamini bahwa dia antusias untuk menunggu bus Macito.

Dia sebenarnya tidak tahu bahwa di sepanjang jalan dekat rumahnya ditutup hari ini.

"Tapi ketika tahu ditutup langsung mandi ngajak anak istri ya nunggu bus Macito ini. Menurut saya juga enak ditutup gini lebih santai," tutur dia.

Selain ada bus Macito, di sepanjang jalan Kajoetangan Heritage juga terdapat penampilan musik hadrah dan juga musik etnik yang dikoordinir oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang.

Load More