Dari atas kanopi rumahnya tidak nampak tim gabungan untuk evakuasi. Sebab rumahnya menghadap ke sungai. Sementara tim evakuasi berada di balik rumah tetangganya yang juga terjebak, yakni Ridho Siswantono.
"Jadi waktu di kanopi itu saya cuma berkomunikasi dengan Pak Ridho. Bagaimana tim SAR-nya sudah datang atau tidak. Saya gak bisa lihat apa-apa cuma pemandangan arus deras dan gelap," ujarnya.
Di atas kanopi itu, Anggi pun mencoba menghibur istri dan anaknya. Beberapa kali dia mengaku melontarkan candaan agar istri dan anaknya tidak panik.
"Karena kan dingin terus istri saya hamil dan anak saya masih kecil. Kalau takut terus pingsan kedinginan kan ya bahaya. Makannya saya ajak bercanda dan berdoa," ujarnya.
Anggi pun terjebak di kanopi itu sekitar tiga jam sebelum diselamatkan tim evakuasi dengan perahu karet.
Jarak rumah Anggi dari titik evakuasi pun sekitar 150 meter. Tim evakuasi musti melewati jalur berbentuk 'L' untuk sampai ke titik Anggi dan keluarganya yang terjebak.
"Saya tahunya ada tim evakuasi ya dari pak Ridho. Dari rumahnya komunikasi ke saya. Waktu itu sekitar jam 19.30-an akhirnya ada tim evakuasi. Anak saya ke pundak saya. Sementara istri juga saya gotong bersama tim evakuasi ke perahu karet dan selamat" tutur dia.
Saat ini, kondisi istri dan anaknya dalam keadaan sehat dan tinggal di rumah orang tua Anggi di daerah Dinoyo Kota Malang.
Anggi pun kini sibuk membersihkan rumahnya yang terendam lumpur akibat banjir kemarin.
Baca Juga: Sebanyak 56 Rumah di Desa Mangliawan Kabupaten Malang Terendam Banjir
"Kalau kerugian itu bisa ratusan juta karena barang elektronik, kasur, dan mobil ini rusak semua," ujarnya.
Mobil Honda Brio putih-nya pun kini sudah tidak bisa berfungsi. Sejumlah relawan membantu Anggi untuk membawa mobil itu ke tempat reparasi.
Atas peristiwa banjir tersebut, Anggi pun trauma. Dia tidak akan tinggal di lokasi itu lagi.
Sebab, menurutnya kejadian banjir ini bakal terjadi di daerah rumahnya yang masih ditinggalinya selama dua tahun terakhir.
"Mungkin saya jual rumah ini atau apa. Yang jelas saya tidak tinggal di sini. Apalagi setelah evakuasi saya diberitahu kalau banjir ini diakibatkan tembok yang jebol itu ya banjir lagi ini tinggal nunggu waktu saja," tutur dia.
Kondisi terkini di lokasi, sejumlah sampah akibat luapan sungai pun menghiasi kavling di Jalan Simpang Teluk Bayur Gang V.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu