SuaraMalang.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi menyatakan hasil penelitian laboratorium terhadap 20 sampel pasien Covid-19 terindikasi varian Omicron.
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, 17 dari 20 sampel dinyatakan probable atau diduga terinfeksi Omicron. Indikasi itu berdasar hasil pengujian dengan metode S-gene Target Failure (SGTF).
"Dari 20 sampel itu 85 persen, 17 sampel menunjukkan probable Omicron dari hasil uji SGTF yang sudah keluar," jelasnya seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (14/2/2022).
Kendati demikian, lanjut dia. hasil tersebut belum bisa dipastikan Omicron, lantaran masih menunggu pengujian lanjutan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
Baca Juga: Data Omicron di Batam Simpang Siur, Satgas Covid-19 Laporkan 111 Kasus, BTKL-PP: 280 Kasus
"Untuk menentukan Omicron atau tidak, masih ada satu tahap lagi uji WGS. Hasilnya belum keluar," katanya.
Dijelaskannya, kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami lonjakan. Terhitung per 13 Januari 2022, kasus aktif bertambah 162 orang.
"Jadi totalnya capai 947 kasus," sebutnya.
Beberapa pasien Covid-19 diantaranya dirawat di RSUD Blambangan sebanyak 16 orang dan RSUD Genteng satu orang.
"Sebagian besar tanpa gejala dan gejala ringan, sehingga cukup isolasi mandiri (isoman). Ada juga beberapa yang kita arahkan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet," ucapnya.
Baca Juga: Epidemiolog UI Sebut Jakarta Sudah Lewati Puncak Gelombang Omicron
Dinkes Banyuwangi mengimbau masyarakat waspada dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, guna mengantisipasi Covid-19 varian Omicron.
"Saya kira penting untuk disampaikan ke masyarakat. Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta. Tapi kuncinya ada dua, pengetatan prokes dan vaksinasi," ungkapnya.
Amir juga meminta kepada masyarakat yang belum bahkan sudah mendapat vaksinasi sebanyak dua dosis agar mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, untuk kembali mendapatkan suntikan vaksin booster (dosis ketiga).
"Kita imbau kepada masyarakat terutama yang sudah vaksin primer baik dosis satu dan dosis duanya sudah lengkap, jika sudah enam bulan, silahkan ke faskes terdekat untuk mendapatkan vaksinasi booster," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!