Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 14 Februari 2022 | 22:06 WIB
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron di Kabupaten Banyuwangi. (Envato)

SuaraMalang.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi menyatakan hasil penelitian laboratorium terhadap 20 sampel pasien Covid-19 terindikasi varian Omicron.

Plt Kepala Dinkes Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, 17  dari 20 sampel dinyatakan probable atau diduga terinfeksi Omicron. Indikasi itu berdasar hasil pengujian dengan metode S-gene Target Failure (SGTF).

"Dari 20 sampel itu 85 persen, 17 sampel menunjukkan probable Omicron dari hasil uji SGTF yang sudah keluar," jelasnya seperti diberitakan Suaraindonesia.co.id jejaring Suara.com, Senin (14/2/2022).

Kendati demikian, lanjut dia. hasil tersebut belum bisa dipastikan Omicron, lantaran masih menunggu pengujian lanjutan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).

Baca Juga: Data Omicron di Batam Simpang Siur, Satgas Covid-19 Laporkan 111 Kasus, BTKL-PP: 280 Kasus

"Untuk menentukan Omicron atau tidak, masih ada satu tahap lagi uji WGS. Hasilnya belum keluar," katanya.

Dijelaskannya, kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi terus mengalami lonjakan. Terhitung per 13 Januari 2022, kasus aktif bertambah 162 orang.

"Jadi totalnya capai 947 kasus," sebutnya.

Beberapa pasien Covid-19 diantaranya dirawat di RSUD Blambangan sebanyak 16 orang dan RSUD Genteng satu orang.

"Sebagian besar tanpa gejala dan gejala ringan, sehingga cukup isolasi mandiri (isoman). Ada juga beberapa yang kita arahkan untuk isolasi terpadu di Wisma Atlet," ucapnya.

Baca Juga: Epidemiolog UI Sebut Jakarta Sudah Lewati Puncak Gelombang Omicron

Dinkes Banyuwangi mengimbau masyarakat waspada dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, guna mengantisipasi Covid-19 varian Omicron.

"Saya kira penting untuk disampaikan ke masyarakat. Omicron ini penularannya sangat cepat, meski keganasannya tidak sebesar varian Delta. Tapi kuncinya ada dua, pengetatan prokes dan vaksinasi," ungkapnya.

Amir juga meminta kepada masyarakat yang belum bahkan sudah mendapat vaksinasi sebanyak dua dosis agar mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, untuk kembali mendapatkan suntikan vaksin booster (dosis ketiga).

"Kita imbau kepada masyarakat terutama yang sudah vaksin primer baik dosis satu dan dosis duanya sudah lengkap, jika sudah enam bulan, silahkan ke faskes terdekat untuk mendapatkan vaksinasi booster," pungkasnya.

Load More