SuaraMalang.id - Universitas Negeri Malang (UM) mencatat ada tujuh kasus penularan COVID-19 di lingkungan kampus setempat. Alhasil. beberapa fakultas yang semula menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), kembali menjalankan perkuliahan secara daring.
Anggota Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 UM dr Erianto Fanani mengatakan, temuan kasus konfirmasi positif COVID-19 atau Virus Corona tersebut berawal salah satu mahasiswa yang mengeluhkan sakit. Mahasiswa bersangkutan kemudian berinisiatif memeriksakan diri dengan swab test.
"Ada inisiatif untuk melakukan swab dari mahasiswa itu. Hasilnya positif dan kemudian menghubungi dosen, termasuk Satgas COVID-19 UM. Data yang sudah masuk, ada satu dosen dan enam mahasiswa," kata Erianto.
Erianto menjelaskan, keputusan untuk tetap melakukan perkuliahan secara tatap muka atau daring merupakan kewenangan penuh dari masing-masing fakultas. Satgas COVID-19 UM sejauh ini memberikan rekomendasi-rekomendasi pada fakultas yang ada.
Baca Juga: Penghulu Meninggal saat Pimpin Akad Nikah di Singosari Malang, Sempat Bercanda dengan Pengantin Pria
"Yang jelas, begitu ada kasus memang kita rekomendasikan untuk sementara, aktivitas atau kegiatan dilakukan secara daring. Untuk keputusan daring, luring atau hibrid itu ada di pimpinan fakultas," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini, kondisi pasien konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan warga UM tersebut dalam kondisi baik. Pihak Satgas COVID-19 UM terus melakukan monitoring kondisi kesehatan warga yang terpapar tersebut.
Pihak kampus, lanjutnya, juga telah melakukan tracing kepada para kontak erat pasien kasus konfirmasi positif COVID-19 tersebut. Pelaksanaan tracing tidak hanya dilakukan pada rekan satu kelas, melainkan semua kontak erat yang ditemui oleh pasien konfirmasi.
"Misal ada satu mahasiswa dan dia bertemu orang banyak, itu yang kita tracing kontak eratnya. Kita menghitung dia bertemu dengan siapa saja, bisa satu kelas atau lebih. Tracing kita lakukan agar tidak menyebar secara luas," ujarnya.
Dari enam orang mahasiswa yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 tersebut, lanjutnya, tidak hanya berasal dari satu program studi saja. Akan tetapi dari sejumlah program studi dan berbeda angkatan.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Malang Setop Layanan Akibat Lima Pegawai Positif COVID-19
"Enam orang ini tersebar, tidak hanya satu fakultas. Lebih dari satu prodi dan tidak hanya dari satu fakultas," katanya.
Berita Terkait
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Picu 'Bencana' di Malang, Ini Aturan Penerbangan Balon Udara dan Sanksi Bagi yang Melanggar
-
7 Tempat Wisata di Malang, Liburan Seru Sambil Menikmati Udara Sejuk
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat