SuaraMalang.id - Kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur sejak 2021. Para petani mengeluhkan sulit mendapat pupuk subsidi tersebut.
Langkanya pupuk bersubsidi disinyalir akibat praktik kotor oknum tidak bertanggung jawab. Dugaan itu menguat lantaran ada temuan warga yang sudah lama meninggal namun namanya dicatut sebagai pembeli pupuk bersubsidi.
Fenomena itu terjadi di Desa Sumber Dumpyong, Kecamatan Pakem. Diketahui warga atas nama Simin tercatat membeli pupuk bersubsidi di kios UD Sederhana. Kios tersebut berada di Desa Pakem Kecamatan Pakem dan transaksi tercatat pada 2021.
Berdasar data penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2021 dari sumber dinas pertanian setempat, nama Simin tercatat membeli pupuk bersubsidi sebanyak 333 Kilogram pada Desember 2021.
Baca Juga: Cara Aplikasi Pupuk untuk Jagung Biar Buahnya Besar, Begini Langkah Tepat yang Wajib Dilakukan
Salah satu keluarga Simin berinisial SNS mengaku, Simin sudah lama meningal dunia.
"Simin itu memang warga Sumber Dumpyong, tapi sudah meninggal dunia tiga tahun yang lalu," katanya seperti diberitakan timesindonesia.co.id, Selasa (25/1/2022).
Menurutnya, kuat dugaan permainan penyaluran pupuk bersubsidi pada masyarakat atau petani kecil. Sebab petani selalu kekurangan pupuk bersubsidi. Sementara alokasi pupuk subsidi untuk Kecamatan Pakem sangat besar.
Adapun alokasi pupuk bersubsidi di Kecamatan Pakem sebanyak 819,251 ton pada tahun 2021 dan itu terserap semua. Sementara di lapangan, petani terus selalu kekurangan pupuk subsidi. Ketika datang ke kios juga tidak ada. “Kalau dia tidak beli, Ini lari kemana pupuknya,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, petani di Kecamatan Pakem Bondowoso menjerit. Sebab harga pupuk bisa diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Bahkan, harga bisa dua kali lipat dari HET. Biasanya per kwintal dijual dengan harga Rp 225.000.
Baca Juga: Waspada! Penyakit Chikungunya Merebak di Kabupaten Bondowoso, Ini Gejalanya
Namun faktanya, pupuk subsidi dijual dengan harga di atas HET. Harga yang dijual bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 400.000.
“Ada yang beli pupuk bersubsidi Rp 160.000 setengah kwintal, ada juga yang katanya beli sampai Rp 200.000. Padahal HET setengah kwintal itu hanya Rp 112.500,” ucap Imam Mahmudi, petani asal Kecamatan Pakem Bondowoso.
Berita Terkait
-
Pupuk Kaltim Perkuat Daya Saing Industri Pupuk dengan Komitmen Terhadap Standardisasi dan Keberlanjutan
-
Petani Sambut Baik Kebijakan Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
-
Proyek Hybrid Green Ammonia Pertama Dunia Akan Dibangun di Indonesia
-
Pemerintah Mau Buat Aturan Distribusi Pupuk Bersubsidi Lebih Ringkas dan Mudah
-
Debat Pilgub, Cagub Ahmad Luthfi Bakal Hapus Kartu Tani
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?