SuaraMalang.id - Mayat manusia yang sebagian besar sudah tinggal kerangkanya ditemukan tergeletak di sebuah sungai di tengah hutan milik Perhutani di Banyuwangi Jawa Timur ( Jatim ).
Penemuan ini sontak mengegerkan warga. Kawan hutan ini kebetulan masuk atau berdekatan dengan Dusun Seneposari, Desa Barurejo Kecamatan Siliragung Banyuwangi, pada Jumat (7/1/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Untuk lokasi persisnya, kata Kasubaghumas Polresta Banyuwangi IPTU Lita Kurniawan, berada di sungai dalam hutan jati Perhutani petak 48 N RPH Senepo Lor.
"Identitas korban, masih belum diketahui. Sebab kondisi kerangka yang ditemukan tersebut sulit untuk dikenali," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Minggu (09/01/2022).
Baca Juga: Wacana Susi Air Melayani Penerbangan Rute Banyuwangi Sumenep
Ia menjelaskan kondisi mayat, mulai dari bentuknya yang sudah tinggal kerangkanya. Rambutnya putih sudah tidak menempel pada kepala sekaligus menandakan kalau jenazah itu orang lanjut usia.
"Jenazah dikirim RSUD Blambangan untuk dilakukan visum," katanya menegaskan.
Iptu Lita melanjutkan, penemuan kerangka manusia itu bermula saat Muhammad Bagus Handoko bersama Dio Gilang dan Oca, berencana bakar-bakaran ikan di kawasan hutan milik Perhutani petak 48.
Muhamad terlebih dahulu mencari pelepah pisang untuk alas perlengkapan bakaran ikan. Saat menemukan pohon pisang yang berada di samping sungai kecil, dia terkejut karena di tepi sungai melihat tengkorak manusia.
"Saksi ketakutan dan lari menuju rekanya yang lain berada. Namun saat menceritakan yang terjadi, rekannya tidak percaya, akhirnya setelah itu Muhammad mengajak Oca untuk mengecek kebenaranya," ungkap Lita.
Sesampainya di TKP, ternyata benar bahwa benda yang dicurigai tersebut adalah kerangka manusia. Salah satu dari mereka lalu memvideokan kerangka tersebut untuk ditunjukkan kepada rekannya.
"Akhirnya semuanya sepakat untuk pulang dan tidak jadi bakar ikan. Mereka lalu bergegas memberitahu kejadian itu ke perangkat desa untuk tindakan lebih lanjut," terang Lita.
Baca Juga: Januari-Februari Puncak Musim Penghujan di Banyuwangi, Hujan Angin dan Petir Masih Terjadi
"Oleh perangkat desa, langsung menghubungi pihak petugas Perhutani. Mengingat lokasi tersebut masuk wilayah kawasan hutan milik Perhutani Banyuwangi Selatan," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Arkeolog Temukan Kerangka Biarawati yang Dirantai, Bukti Ritual Penyiksaan Mengerikan di Masa Lalu
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Inovasi dan Tradisi: Sinergi BRI dan Pengusaha Batik Tulis
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling