SuaraMalang.id - Kasus kekerasan seksual terus terjadi. Peristiwa di Situbondo kali ini cukup mengejutkan sebab pelaku masih pelajar SMA, sementara korban pelajar SD.
Alhasil, orangtua korban murka mendapatkan pengakuan dari anaknya yang mengaku dirudapaksa oleh pelajar SMA. Keluarganya kemudian melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
Terungkapnya kasus dugaan pemerkosaan terhadap korban itu, bermula dari pengakuannya korban, sebut saja namanya Mawar (12) kepada orang tuanya. Ia mengaku, setiap kencing sakit pada alat kelaminnya.
"Sebelumnya, Melati tidak mengaku kalau dirinya jadi korban pemerkosaan yang dilakukan terlapor. Setelah dicecar pertanyaan, akhirnya Dia mengaku dicabuli oleh terlapor," katanya DA, saudara korban seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Senin (13/12/2021).
"Bahkan diancam, agar tidak menceritakan kepada orang lain, tentang apa yang telah dilakukan terlapor," katanya menambahkan.
Lebih lanjut DA menuturkan, ulah terlapor terhadap korban itu, diduga dilakukan pada 14 November 2021 yang lalu, saat korban bermain dirumah terlapor diwilayah Kecamatan Panji, bersama teman-temannya.
"Pada saat bermain, Melati mengaku dipaksa masuk ke salah satu kamar terlapor. Setelah masuk kamar, korban dipaksa melayani nafsu bejatnya,"tutur DA.
Lebih lanjut DA menyampaikan, Melati mengaku diancam terlapor, meski korban sempat berontak.
"Korban akhirnya pasrah, saat terlapor membuka paksa baju korban. Atas kejadian dan pengakuan korban, kami bersama keluarga akhirnya melapor ke Mapolsek Panji sebelum melapor ke Mapolsek Panji,"ujarnya.
Baca Juga: Orangtua Bocah Korban Pencabulan di Masjid Minta Pelaku Dihukum Berat
Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Achmad Sutrisno membenarkan, terkait adanya laporan dugaan pencabulan dengan terlapor seorang pria pelajar berusia 15 tahun, dan korban masih berusia 12 tahunan.
"Untuk mendalami kasus dugaan pencabulan anak dibawa umur tersebut, penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo akan memanggil sejumlah saksi untuk diminta keterangannya," kata Iptu Sutrisno, pada Senin (13/12/2021) pagi.
Berita Terkait
-
Orangtua Bocah Korban Pencabulan di Masjid Minta Pelaku Dihukum Berat
-
Mahasiswa di Pekanbaru Cabuli Bocah 6 Tahun Dalam Masjid
-
Petir Menyambar Gudang Elektronik di Situbondo Memicu Kebakaran
-
Murka dengan Kasus Pemerkosaan Santri, Sekjen PBNU: Pelaku Harus Dikebiri!
-
Ada 36 Kasus Pencabulan Anak di Banyumas Sepanjang 2021, Ini Biang Keroknya
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- 31 Kode Redeem FF Terbaru 8 Juli: Raih Animasi Keren, Skin SG, dan Diamond
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
Terkini
-
Hery Gunardi Pimpin Transformasi BRI Lewat BRIVolution, Komisi XI DPR RI Angkat Jempol
-
Sebagai Agent of Development, BRI Salurkan BSU Senilai Rp1,72 Triliun ke 2,8 Juta Pekerja
-
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Hari Ini! Warga Diminta Jauhi Area Ini
-
Waspada! Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Jauhi Kawasan Rawan Bencana
-
BRI Catat Green Financing Rp89,9 Triliun, Bukti Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan