Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 03 Desember 2021 | 18:35 WIB
Makam di belakang Balai Kota Malang [SuaraJatim/Bob Bimantara]

Tiga Cerita Versi Mbah Ginah

Mbah Ginah merupakan sosok yang masih misterius. Hingga kini belum ada bukti sejarah tertulis yang menunjukan siapa sosok Mbah Ginah.

Namun berdasarkan temuan TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) Kota Malang ada tiga versi cerita terkait sosok Mbah Ginah.

Cerita ini adalah cerita warga sekitar atau folklore yang belum tentu terbukti kebenarannya.

Baca Juga: Top 3 SuaraMalang: Heboh Buta Usai Vaksinasi AstraZeneca, Ponpes Gus Nur Berpolemik

Tiga cerita itu sebagai berikut:

1. Mbah Ginah adalah seorang petugas kebersihan di kawasan Balai Kota Malang sejak jaman penjajahan Belanda.

Biasanya Mbah Ginah disuruh untuk menyapu, membersihkan taman dan juga halaman.

"Dan kemudian hingga dimakamkan di sana," tutur Sekretaris TACB Kota Malang, Agung Buana.

2. Mbah Ginah dulu adalah sosok pemulung. Dulu kata Agung, di sekitar Tarekot adalah sebuah tempat pembuangan sampah.

Baca Juga: Suami Tak Bisa Kerja Habis Vaksin Jadi Buta, Istri: Enggak Ada Bantuan Turun Lagi...

"Versi kedua itu dulu seoranb pemulunh orang yang mengais sampah dan suatu kala meninggal karena tertimpa longsor dan dimakamkan di sekitar situ," tambah dia.

3. Versi terakhir adalah Mbah Ginah ini sosok mata-mata pejuang Indonesia di sekitar wilayah administrasi Pemerintahan Belanda.

Informasi yang berada di Balai Kota yang waktu itu diduduki Belanda, akan disampaikan ke salah satu pejuang.

Pejuang itu pun kini dimakamkan di Jalan Majapahit tepatnya di bawah Wisma Tumapel Kota Malang.

"Mbah Gina ini dulu termasuk orang dalam Balai Kota tapi dia sering menyampaikan informasi dari dakam ke luar semacam membantu perjuangan menceritakan rahasia-rahasia ke seorang yang ada di luar Balai Kota. Akhirnya keduanya ketahuan dan dieksekusi oleh Belanda," tutup dia.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More