SuaraMalang.id - Bila anda mengalami sesak napas usai jalan atau mandi, segera periksakan ke dokter. Bisa jadi itu gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Hal ini disampaikan dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Aditya Wirawan. Ia menjelaskan, sesak napas yang dialami penderita PPOK terjadi akibat paru melebar tetapi udara sulit keluar.
Dalam kondisi itu, kata dia, kantung paru menjadi melebar sehingga udara mudah masuk. Namun udara tersebut akan sulit keluar. Akibatnya, produksi dahak akan meningkat. Aditya menyebut fenomena itu disebut bottle neck.
"Sesak yang dialami oleh penderita PPOK disebabkan terjadinya perubahan struktur anatomi paru," katanya, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (28/11/2021).
Baca Juga: Merokok Tingkatkan Risiko PPOK, Penyakit Paru yang Bisa Sebabkan Kematian
Terdapat gejala umum dan derajat skala sesak dari penyakit PPOK, dimulai dari derajat 0 hingga derajat 4. Pada derajat tidak ada sesak kecuali pasien melakukan aktivitas berat. Lalu pada derajat 1 sesak timbul bila berjalan cepat atau ketika berjalan menanjak.
Berikutnya derajat 2, pasien berjalan lebih lambat dari orang sebayanya karena sesak, kemudian derajat 3 muncul setelah berjalan 100 meter atau setelah berjalan beberapa menit dan pada derajat 4 sesak muncul saat mandi atau berpakaian.
PPOK yaitu suatu penyakit paru yang ditandai hambatan aliran udara, bersifat kronik dan progresif. Penyakit ini jika semakin lama akan semakin berat.
Untuk mendiagnosa PPOK, Aditya menyarankan orang-orang berkonsultasi ke dokter. Nantinya, dokter mengajukan beberapa pertanyaan, pemeriksaan dan melakukan tes spirometri.
Menurut dia, apabila ditemukan pada fase awal, PPOK dapat lebih mudah ditangani dan tidak berkembang ke tahapan yang lebih parah.
Baca Juga: Begini Cara Asap Rokok Bekerja Menjadi Racun Hingga Merusak Paru
"PPOK adalah penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati, namun akan berbahaya jika tidak ditangani. Oleh karena itu sebaiknya kita rutin untuk memeriksakan kesehatan paru, hindari jajanan zat berbahaya, salah satunya dengan berhenti merokok," kata dia.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2002 memperlihatkan PPOK menempati urutan ke-3 setelah penyakit kardiovaskular dan kanker yang menjadi penyebab kematian di dunia.
Di Indonesia, diperkirakan sekitar 4,8 juta orang menderita PPOK dan angka ini bisa bertambah semakin banyaknya jumlah perokok, karena 90 persen penderita PPOK adalah perokok atau mantan perokok.
Berita Terkait
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
-
Memahami Angin Duduk: Gejala, Penanganan, dan Kelompok yang Rentan Terjangkit
-
Cek Fakta: Sesak Napas Akut Bisa Sembuh dengan Pijat Kaki, Benarkah?
-
Salah, Campuran Kuning Telur dan Gula Aren Bisa Sembuhkan Sesak Napas Balita, Ini Faktanya
-
Polusi Udara Makin Tinggi, Waspada Risiko PPOK yang Bisa Serang Paru-Paru
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama