SuaraMalang.id - Kabar kurang menyenangkan datang dari Banyuwangi Jawa Timur. Angka pengangguran di sana dalam kurun waktu lima tahun ini meningkat drastis.
Grafiknya di 2020 tercatat naik sebesar 26.472 jiwa atau 50 persen lebih tinggi dibanding 5 tahun lalu. Hal ini berdasar data Badan Pusat Statistika (BPS) setempat.
BPS mencatat angka pengangguran bebas di 2015 mencapai 22.780 jiwa. Di tahun 2016 sampai 2017 mencapai 27.840 jiwa, 2018 mencapai 33.114 jiwa, 2019 mencapai 37.054 jiwa. Di tahun 2020 melonjak di angka 49.252 jiwa.\
"Sejak tahun 2015 tingkat kesempatan kerja di Banyuwangi 97,5 persen, 2016 n/a, 2017 96,9 persen, 2018 96,4 persen, 2019 96,1 persen, 2020 94,7 persen," kata Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Banyuwangi Goenawan Setyabudi, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Jumat (26/11/2021).
Baca Juga: Modus Tanya Alamat, Ponsel Milik Bocah Banyuwangi Ini Dibawa Kabur Pemotor
Goenawan menjelaskan, bila hal tersebut yang mendorong tingginya angka pengangguran di Banyuwangi. Ditambah lagi hampir setiap tahun terjadi kenaikan jumlah rata-rata lulusan baik dari jenjang SMA/SMK maupun sarjana. Kenaikan hampir 11 persen lebih.
"Ada kenaikan prosentase lulusan SMA/SMK maupun sarjana itu baru lulus yang notabene masih belum punya pekerjaan. Biasanya anak-anak identik tebang pilih pekerjaan. Hal itu justru membuat angka pengangguran meningkat," ujar dia.
Kemudian, kata dia, saat ini banyak jurusan yang tidak match dengan kondisi lapangan. Hal itu yang membuat lulusan SMK menjadi salah satu penyumbang pengangguran terbuka tertinggi di Jawa Timur.
"Karena kondisi jurusan yang ada itu tidak ada kesesuaian dengan kondisi di pasar. Sementara dinas tidak bisa mengendalikan jurusan yang ada di SMK karena itu wilayahnya pemprov," ujar dia.
Kendati meningkat, kata dia, angka pengangguran di Banyuwangi ini masih berada di bawah prosentase nasional maupun provinsi.
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Banyuwangi: Punya Makna Masyarakat Makmur dan Kisah Perang Puputan Bayu
"Prosentase nasional itu di angka 7 persen sedangkan di Jawa Timur itu 5,8 persen. Banyuwangi di angka 5,34 persen," ujar dia.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
-
Film Lemah Santet Banyuwangi yang Mengangkat Kisah Nyata di Tahun 1998
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Terkini
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat
-
Misteri Tumpukan Sampah di Singosari Malang, Tutupi Jalan Desa
-
Korban Hanyut di Pantai Balekambang Malang Akhirnya Ditemukan