SuaraMalang.id - Kota Malang berencana menerapkan aturan penyekatan saat libur Natal dan tahun baru 2022 (nataru). Hal itu sebagai upaya mengantisipasi kasus baru penularan Covid-19 atau Virus Corona.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, wacana penyekatan mobilitas kendaraan itu merupakan hasil dari rapat koordinasi antisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur natal dan tahun baru 2022 bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, beberapa waktu lalu.
"Saya kemarin rapat, itu nanti ada penyekatan ya. Tapi secara teknisnya nanti Polresta Malang Kota yang mengatur," ujar Sutiaji, mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Rabu (17/11/2021).
Dijelaskannya, penyekatan bertujuan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19, yakni dengan membatasi mobilitas warga. Berkaca pada nataru tahun sebelumnya, terjadi fluktuasi penambahan jumlah kasus Covid-19. Maka tahun ini perlu adanya pengetatan pergerakan masyarakat.
"Harapannya Indonesia yang dianggap negara berhasil untuk menangani Pandeki Covid-19 ini, maka hangan sampai itu terjadi (lonjakan kasus Covid-19). Jalannya ya pembatasan pergerakan orang," ungkapnya.
Teknis penyekatan dan titik lokasi, masih kata Sutiaji, masih dalam pembahasan bersama Polresta Malang Kota. Nantinya, penentuan titik dan mekanisme pembatasan hingga adanya operasi Lilin akan dilaksanakan oleh Polresta Malang Kota yang berkolaborasi dengan jajaran TNI dan Pemkot Malang.
"Mesti ada (penyekatan). Secara teknis masih nanti kita rapatkan. Tusinya di kepolisian," tegasnya.
Selain pembatasan mobilitas masyarakat, vaksinasi Covid-19 di Kota Malang terus digencarkan demi terciptanya herd immunity dan meminimalisir resiko transmisi penyebaran Covid-19.
Dari data terakhir yang dipaparkan Dinkes Kota Malang, per tanggal 10 November 2021, vaksinasi Covid-19 pada dosis pertama telah mencapai 97 persen dan dosis kedua mencapai 56,12 persen.
Baca Juga: Tertangkap! Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Sadis di Malang
Apalagi, Pemkot Malang juga menargetkan bisa mencapai 100 persen vaksinasi di penghujung tahun 2021 ini dan bakal melanjutkan vaksin dosis kedua hingga anak dibawah 12 tahun.
"Kita terus gelorakan (vaksinasi), karena ketika vaksin harapannya Herd Immunity terbangun. Jadi ini yang nanti bisa meminimalisir risiko transmisi dan tingkat kematiannya," pungkas Wali Kota Malang Sutiaji.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR
-
Akses Jalan Malang-Lumajang Ditutup Usai Erupsi Gunung Semeru, Ini Penjelasan Polisi
-
BRI Pimpin Sindikasi Rp5,2 Triliun untuk SSMS, Perkuat Dukungan pada Sektor Agribisnis Nasional
-
BRI Sabet Penghargaan ASRA 2025 untuk Laporan Keberlanjutan Terbaik
-
BRI Hadirkan RVM di KOPLING 2025 Lewat Program Yok Kita Gas