Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 25 Oktober 2021 | 20:09 WIB
Prajurit TNI di Malang berjualan bakwan. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Dua tentara berdinas di Divisi Infanteri II Kostrad Singosari Malang ini patut diacungi jempol. Kedua prajurit TNI ini tak malu berjualan gorengan.


Mereka adalah Serda M Tri Wahyudi (23) asal Lubuklinggau Palembang, dan Serda Ilmanta (25) Pontianak. Kedua prajurit muda ini membuka usaha Bakwan Pontianak. Kedai gorengan itu persisnya berada di Jalan Sulfat, Kota Malang.


Usaha kuliner baru buka seminggu. Ilmanta dan Tri mengaku tidak kewalahan untuk membagi tugasnya sebagai anggota TNI. 

(dari kiri) Serda M Tri Wahyudi dan Serda Ilmanta, prajurit TNI dari Divisi Infanteri II Kostrad Singosari Malang. [istimewa]

Kuliner asal Pontianak ini dijual bukan tanpa alasan. Tri mengatakan, ingin mengenalkan makanan bakwan ini ke warga Malang.

Baca Juga: Panglima TNI: Pandemi Belum Berakhir, Waspada Kemungkinan Gelombang Ketiga COVID-19

"Selama ini kan saya survei jarang ada yang menjual bakwan Pontianak di Kota Malang. Nah kami mempunyai ide mengapa kami tidak membuat usaha itu di Kota Malang yang jarang ada orang jual," kata Tri ditemui SuaraMalang.id, Senin (25/10/2021)..

Akhirnya sekitar satu minggu lalu terbentuklah warung Bakwan Pontianak Wakdoyok.

Bakwan Pontianak tersebut pun, kata Tri, ternyata cocok dengan lidah orang Malang. Terbukti pelanggannya selama seminggu beroperasi memberikan testimoni yang baik untuk cita rasa dan kerenyahan Bakwan itu.

"Terutama yang menjadi ciri khas itu sambalnya. Itu memang khas Pontianak. Jadi banyak yang suka," tutur dia.

Kecocokan ini pun tidak didapat dengan satu hari. Sebelum membuka usaha tersebut, Tri sudah berdiskusi dengan Ilmanta.

Baca Juga: Terungkap! Identitas Oknum TNI yang Bantu Rachel Vennya Kabur Karantina

Ilmanta, diceritakan Tri, jago membuat Bakwan Pontianak tersebut. Ilmanta pun sebelum membuka usaha juga sudah mengirim Bakwan Pontianak buatannya ke sejumlah warung di sekitar daerah Singosari, Kabupaten Malang.

"Iya waktu itu awal mulanya kan kami satu liting. Jadi waktu main ke asrama kan gak ada makanan. Terus Ilmanta mempunyai ide untuk buat makanan khas asalnya dan ternyata enak. Ilmanta pun sering kirim ke warung-warung akhirnya dan mendapat pesanan. Jadi sudah terbukti nikmatnya Bakwan ini," imbuhnya.

Sementara itu, untuk harganya pun relatif murah. Bakwan Pontianak itu dijual mulai harga Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per-bijinya.

"Dari Bakwan Udang Rebon, Bakwan Udang, hingga Bakwan Telur Puyuh ada semua. Dan bisa dipesan melalui go-food atau juga dipesan makan di stand kami bisa," imbuhnya.

Tri menjelaskan, alasan membuka usaha tersebut adalah dia ingin mengembangkan potensi dirinya dan Ilmanta.

Tri adalah anak seorang pedagang. Sebelum menjadi tentara dia selalu membantu orang tuanya berdagang.

"Jadi keahlian berdagang atau buka usaha itu saya kembangkan di sini. Dan Ilmanta jago bikin ini sekalian saja kerjasama bikin usaha," tutur dia.

Sebagai pengusaha, Tri dan Ilmanta pun tetap memprioritaskan pekerjannya sebagai tentara.

Selama pagi sampai sore hari, mereka berdua disiplin berdinas.

"Dan kalau ada dinas pada malam hari contoh saya. Ya yang jaga warung rekan saya. Dan sebaliknya. Pokok tugas utama kami tidak ditinggalkan," tutur dia.

Untuk itu, keduanya pun mendapat dukungan dari atasan mereka untuk membuka usaha.

"Selama ini baik-baik saja dan kami selalu memprioritaskan tugas pokok kami," tutupnya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

Load More