SuaraMalang.id - Sedikitnya ada 32 desa di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur rawan bencana alam. Terutama saat memasuki musim hujan.
Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, puluhan desa yang rawan bencana tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Kecamatan Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Kesamben, Kabuh, Ploso dan Sumobito.
Hal itu diungkapnya saat menghadiri apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka antisipasi menghadapi bencana alam tahun 2021, pada Senin (25/10/2021).
Dikatakan Bupati Jombang, bahwa pelaksanaan apel ini merupakan momentum yang tepat bagi satuan pelaksana penanggulangan bencana untuk melakukan sinergi dan konsolidasi. Sebab bencana alam merupakan sesuatu yang sulit diprediksi. Namun langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak yang akan timbul dari bencana tersebut perlu dipersiapkan.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh personel TNI, Polri, BPBD, Nakes dan seluruh stakeholder lainnya,” ujarnya mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Senin.
Ia menambahkan, apel ini juga menjadi bukti komitmen bersama dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana alam serta untuk memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Penanganan bencana juga harus disesuaikan dengan protokol kesehatan sehingga diharapkan tidak menjadi kluster baru dalam penyebaran covid 19,” kata Mundjidah.
Bupati Mundjidah menambahkan, bahwa berdasar data dari BMKG wilayah Jawa Timur, musim penghujan bakal terjadi pada November. Sedangkan puncaknya pada Januari hingga Februari tahun 2022. Musim hujan tersebut dimungkinkan mengalami peningkatan intensitas curah hujan.
Maka, menurutnya, perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Nadiem Minta PTM di Kabupaten Jombang Tidak Dibatasi
“Untuk mengantisipasi hal tersebut masyarakat dan semua pihak yang berada di lokasi rawan bisa melakukan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana,” ungkapnya.
“Sekali lagi, semuanya gar bersiap segera melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun ancaman badai tropis lainnya,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Terkini
-
Petani Terancam Bangkrut! Pupuk Palsu Rugikan Negara Triliunan Rupiah, Begini Kata Wamentan
-
Danantara: BRILiaN Way Jadi Kunci Transformasi Culture BRI Menuju Bank Terkemuka Asia Tenggara
-
BRI dan Liga Kompas Lepas Tim LKG BRI Indonesia ke Gothia Cup 2025 di Swedia
-
Dirut: BRI Miliki Fondasi untuk Menjadi Bank Terkuat di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara
-
5 Khodam Paling Sakti di Nusantara: Warisan Leluhur Hingga Pendamping Sejak Lahir!