Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 23:43 WIB
Plafon ruang kelas SMPN 1 Pasrujambe di Kabupaten Lumajang mengalami kerusakan usai terjadi gempa yang berpusat di Malang, Jumat (22/10/2021). [ANTARA/HO-BPBD Lumajang]

SuaraMalang.id - Gempa Malang bermagnitudo 5,3, Jumat (22/10/2021) terasa hingga Lumajang, Jawa Timur. Akibatnya, atap ruang kelas SMPN 1 Pasrujambe ambrol terdampak gempa berpusat di 75 kilometer arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.

"Kami mendapat informasi bahwa plafon dua ruang kelas di SMPN 1 Pasrujambe jebol usai gempa, namun kami belum bisa memastikan apakah kerusakan itu memang benar akibat gempa," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengutip dari Antara, Jumat (22/10/2021) malam.

Merespon laporan itu, lanjut dia, BPBD Kabupaten Lumajang menurunkan tim asessmen untuk mendatangi lokasi. Tim akan menelusuri penyebab kerusakan atap di dua ruang kelas SMPN 1 Pasrujambe tersebut.

"Kami belum tahu pasti penyebab kerusakannya apakah karena jarak penyangga terlalu jarang atau pakunya kurang kuat, sehingga saya menugaskan untuk dilakukan asessment," sambungnya.

Baca Juga: Malang Diguncang Gempa, Rapat di Sekolah Ini Auto Bubar

Kendati demikian, pihaknya membenarkan getaran gempa bumi Malang tersebut dirasakan sebagian warga di Kabupaten Lumajang, namun pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kerusakan bangunan akibat gempa bumi.

Ia menjelaskan gempa bumi mengguncang wilayah selatan Jawa Timur pada Jumat pukul 09.21 WIB dan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,81 derajat LS dan 112,49 derajat BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 98 km, namun tidak berpotensi tsunami.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," katanya.

Baca Juga: Fakta-fakta dan Penjelasan Lengkap Gempa Malang Magnitudo 5,3

Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Blitar, Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember, dan Trenggalek.

"Kami mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya. (Antara)

Load More