SuaraMalang.id - Di era digital seperti sekarang sistem pembayaran berubah. Orang kini sudah mengenal istilah pembayaran nontunai atau uang digital.
Nah, sistem pembayaran nontunai ini kini juga dipakai atau diadopsi oleh Lembaga Pemasyarakatan Sidoarjo Jawa Timur. Lapas kelas II A itu kini menerapkan pembayaran nontunai kepada narapidana untuk melakukan transaksi keuangan.
Hal ini seperti disampaikan Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono. Dalam keterangannya, Ia mengatakan kalau jajarannya kini sudah menerapkan metode pembayaran nontunai (cashless).
"Salah satu lapas yang sudah menerapkan adalah Lapas IIA Sidoarjo," kata Krismono, seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/10/2021).
Ia bahkan mendorong agar pihaknya menghapuskan peredaran uang tunai dan menggantinya dengan uang elektronik (e-money) sebagai alat tukar yang sah di dalam lapas.
"Karena selama ini peredaran uang tunai jadi salah satu akar masalah," ujar Krismono menegaskan.
Menurut dia, masalah yang ditimbulkan dari adanya peredaran uang contohnya adalah adanya utang piutang hingga terjadinya pencurian dan pemalakan antar warga binaan. Jika dibiarkan, maka akan berpotensi menyebabkan adanya kubu-kubu yang bisa memantik kerusuhan.
"Dengan e-money, diharapkan akan memudahkan warga binaan dalam memenuhi kebutuhan di koperasi lapas," lanjut Krismono.
Ia mengatakan, salah satu lapas yang mulai menerapkan hal tersebut adalah Lapas Sidoarjo. Lapas yang terletak di jantung kota delta itu melakukan sosialisasi kepada warga binaan tentang metode pembayaran dengan e-money sebagai alat pembayaran nontunai (cashless).
Baca Juga: Demi Fantasi dan Cuan, Istri Hamil Dijual ke Pria Hidung Belang
Pihak lapas menjelaskan secara teknis penggunaan kartu e-money, mulai dari bagaimana cara top up (pengisian), membayar dan mengecek saldo.
"Selain itu, petugas maupun WBP dapat melihat riwayat transaksi yang telah dilakukan," ujar Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji.
Teguh menyampaikan bahwa sosialisasi perlu dilakukan karena merupakan hal yang baru bagi narapidana dan akan menjadi budaya baru nantinya.
Dia juga menekankan setelah penggunaan kartu e-money ini tidak akan ada lagi penggunaan uang tunai sebagai alat transaksi jual beli di dalam lapas.
"Sehingga akan mewujudkan Lapas Sidoarjo benar-benar bersih dari peredaran uang," katanya.
Transaksi pembelian di dalam lapas selama ini salah satunya digunakan untuk membeli peralatan mandi para narapidana.
Berita Terkait
-
Demi Fantasi dan Cuan, Istri Hamil Dijual ke Pria Hidung Belang
-
Dikelola Pihak Ketiga, Tarif Parkir di Medan Tak Naik
-
Biar Kapok! Kades di Sidoarjo Ini Tertangkap Basah Lakukan Pungli ke Warga di Rumahnya
-
Jukir di Medan Protes soal Penerapan E-Parking
-
Pemkot Medan Terapkan Parkir Nontunai Mulai Pekan Depan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota