Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 22:02 WIB
Pembayaran nontunai di Lapas Sidoarjo [Foto: Antara]

SuaraMalang.id - Di era digital seperti sekarang sistem pembayaran berubah. Orang kini sudah mengenal istilah pembayaran nontunai atau uang digital.

Nah, sistem pembayaran nontunai ini kini juga dipakai atau diadopsi oleh Lembaga Pemasyarakatan Sidoarjo Jawa Timur. Lapas kelas II A itu kini menerapkan pembayaran nontunai kepada narapidana untuk melakukan transaksi keuangan.

Hal ini seperti disampaikan Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono. Dalam keterangannya, Ia mengatakan kalau jajarannya kini sudah menerapkan metode pembayaran nontunai (cashless).

"Salah satu lapas yang sudah menerapkan adalah Lapas IIA Sidoarjo," kata Krismono, seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/10/2021).

Baca Juga: Demi Fantasi dan Cuan, Istri Hamil Dijual ke Pria Hidung Belang

Ia bahkan mendorong agar pihaknya menghapuskan peredaran uang tunai dan menggantinya dengan uang elektronik (e-money) sebagai alat tukar yang sah di dalam lapas.

"Karena selama ini peredaran uang tunai jadi salah satu akar masalah," ujar Krismono menegaskan.

Menurut dia, masalah yang ditimbulkan dari adanya peredaran uang contohnya adalah adanya utang piutang hingga terjadinya pencurian dan pemalakan antar warga binaan. Jika dibiarkan, maka akan berpotensi menyebabkan adanya kubu-kubu yang bisa memantik kerusuhan.

"Dengan e-money, diharapkan akan memudahkan warga binaan dalam memenuhi kebutuhan di koperasi lapas," lanjut Krismono.

Ia mengatakan, salah satu lapas yang mulai menerapkan hal tersebut adalah Lapas Sidoarjo. Lapas yang terletak di jantung kota delta itu melakukan sosialisasi kepada warga binaan tentang metode pembayaran dengan e-money sebagai alat pembayaran nontunai (cashless).

Baca Juga: Dikelola Pihak Ketiga, Tarif Parkir di Medan Tak Naik

Pihak lapas menjelaskan secara teknis penggunaan kartu e-money, mulai dari bagaimana cara top up (pengisian), membayar dan mengecek saldo.

"Selain itu, petugas maupun WBP dapat melihat riwayat transaksi yang telah dilakukan," ujar Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji.

Teguh menyampaikan bahwa sosialisasi perlu dilakukan karena merupakan hal yang baru bagi narapidana dan akan menjadi budaya baru nantinya.

Dia juga menekankan setelah penggunaan kartu e-money ini tidak akan ada lagi penggunaan uang tunai sebagai alat transaksi jual beli di dalam lapas.

"Sehingga akan mewujudkan Lapas Sidoarjo benar-benar bersih dari peredaran uang," katanya.

Transaksi pembelian di dalam lapas selama ini salah satunya digunakan untuk membeli peralatan mandi para narapidana.

Load More