SuaraMalang.id - Tim mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan pengawet alami dari umbi kucai. Gagasan itu tercipta merespon maraknya penggunaan boraks untuk pengawet makanan.
PKM berjudul Aplikasi Penggunaan Edible Film Dari Alicin Umbi Lapis Kucai (Allium Tuberosum) Terhadap Kualitas Penyimpanan Bakso ini telah lolos pada tahap pendanaan dari Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (Dikti).
Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE), tim mahasiswa ini berhasil menemukan pengawet makanan alami untuk bahan dasar pembuatan bakso.
Mahasiswa UMM yang terlibat, yakni Navi'atur Riza Al Khoirun Nisa, Edita Rizky Sahputri, Sulthona Nur Aisyah, dan Muslikhatul Muwakhidah.
Baca Juga: Keren! Tim Robotika UMM Siap Terbangkan Pesawatnya di Ajang UAV Turki
Ketua kelompok, Navi’atur Riza menjelaskan bahwa kandungan Allicin yang terdapat pada umbi kucai sangat baik untuk dijadikan pengawet alami. Selain baik, zat allicin pada umbi kucai menjadi antimikroba yang berfungsi melindungi bakso dari bakteri. Ia juga mengatakan zat yang ada di dalam kucai bisa dapat dimanfaatkan sebagai pengawet untuk bakso yang lebih alami.
“Umbi kucai tentu saja bisa digunakan sebagai zat antimikroba yang bagus untuk mengawetkan bakso secara alami. Tim kami percaya bahwa umbi kucai bisa jadi alternatif pengwaet yang bagus,” katanya mengutip dari suarajatimpost.com jaringan suara.com, Kamis (7/10/2021).
Navi, sapaan akrabnya juga memaparkan beberapa proses pembuatan edible film untuk pengawet alami ini. Pertama, mereka harus membuat edible counting terlebih dahulu yang terbuat dari pati singkong. Kemudian menambahkan aquades dan gliserol yang dipanaskan hingga 70 derajat. Setelah itu edible counting didinginkan hingga 30 derajat dan dicampurkan dengan ekstrak kucai yang sudah melalui evaporasi. Total. Proses tersebut memakan waktu dua hari.
“Selama dua hari tersebut, kandungan zat alami dari bahan kucai dan singkong masih tetap terjaga sehingga aman untuk mengawetkan bakso. Edible film tersebut cukup diletakkan di bakso dan bisa mengwetkannya secara alami” imbuh Navi.
Ia mengatakan kendala dan tantangan dalam pembuatan pengawet alami ini tentu ada. Salah satunya pembatasan penggunaan laboratorium karena pandemi. Meski begitu, Navi dan kelompok tidak patah semangat. Berbagai alternatif ia lakukan untuk tetap melaksanakan program kreativitas tersebut.
Baca Juga: Cerita Kader Pangan BPPOM Asal Prambanan, Ajak warga Hindari Boraks hingga Dapat Nyinyiran
Mahasiswa asli Ngawi ini berharap penelitian dapat diteruskan oleh teman teman lainnya agar bisa lebih sempurna. Ia ingin agar pengawet alami ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga tidak hanya bakso saja yang bisa diawetkan, tapi juga bahan-bahan makanan lainnya. Begitupun dengan proses pengemasan serta sosialisasi agar para warga berpindah dan menggunakan pengawet alami ini.
“Kami berharap penelitian terkait edible film pengawet makanan ini bisa terus berlanjut. Selain itu juga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas khususnya dalam aspek pangan” ungkapnya mengakhiri.
Berita Terkait
-
PMM Universitas Muhammadiyah Malang Bantu Kengembangkan UMKM Potensial di Desa Sumbersuko
-
Skrining Kesehatan dan Penyuluhan Stunting Bersama Mahasiswa PMM UMM
-
PMM UMM Pererat Kebersamaan di SDN 01 Tajinan Lewat Sosialisasi dan Lomba
-
Digitalisasi Branding Produk UMKM oleh Mahasiswa PMM UMM Desa Sumbersekar
-
Optimalkan Golden Age, Mahasiswa UMM Tumbuhkan Kesadaran Afirmasi Positif pada Siswa PAUD dan TK
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Viral Video Perundungan Pendukung Salah Satu Paslon Pilwali Kota Batu
-
Nahas, SMK Muhammadiyah Malang Rugi Rp35 Juta Akibat Kebakaran
-
HIPMI Kota Batu Pecah Kongsi di Pilwali Kota Batu, Anggota ke Gumelar-Rudi
-
BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Viral! Kisah Kiai di Malang Dibacok Begal Tak Terluka, Punya Ilmu Kebal?