SuaraMalang.id - Mengaku wartawan, Gugus Suprianto (40) memeras Kepala Desa Kramat, Gresik, Jawa Timur, Fauzi, dengan modus tuduhan perkara korupsi. Wartawan abal-abal itu kini berakhir di balik jeruji besi penjara.
Kronologis kasus pemerasan ini bermula pada 16 Maret 2021 lalu. Gugus mendatangi korban yang merupakan seorang kepala desa. Ia mengaku sebagai wartawan yang bertugas di wilayah Gresik dan sekitarnya.
Bukannya melakukan praktik kerja layaknya seorang jurnali, Gugus malah meminta sejumlah uang dengan cara mengintimidasi korban dengan tuduhan korupsi.
Pelaku bahkan mengancam akan melaporkan sang kades ke kejaksaan jika tak segera menyetor uang.
Merasa terancam, M. Fauzi langsung memberikan uang tunai sebesar Rp 3 juta. Namun, pelaku menolak.
Gugus si wartawan gadungan ini meminta korban mentransfer uang dengan jumlah yang cukup besar.
“Pelaku terus mengancam agar korban segera mentransfer uang ke nomor rekening yang telah diberikan,” ujar Kapolsek Duduksampeyan AKP Bambang Angkasa mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Jumat (1/10/2021).
Perwira pertama polisi itu menjelaskan karena korban tidak segera mentransfer uang, pelaku kemudian mengancam korban sambil mengirim pesan singkat atau SMS.
“Kalau tidak segera transfer uang akan saya laporkan ke kejaksaan dan hari Senin kamu pasti dipanggil ke kejaksaan,” imbuhnya.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pemerasan Bos SPBU Sintang, 3 Wartawan Gadungan Diadili
Korban yang merasa cemas dan ketakutan, tanpa berpikir panjang mentransfer uang sejumlah Rp 10 juta ke rekening pelaku.
“Korban kemudian melapor kejadian ini lalu ditindaklanjut. Pelaku berhasil ditemukan di sebuah rumah kos di Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan,” ujar Bambang Angkasa.
Atas perbuatannya ini, pelaku dijerat pasal berlapis yaitu 368 ayat (1) KUHP atau pasal 369 ayat (1) KUHP tentang pemerasan dan ancaman pencemaran nama baik dengan lisan maupun tulisan.
Sementara pelaku Gugus Suprianto mengaku baru pertama melakukan aksi pemerasan. Hal itu dilakukan lantaran untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Saya menyesal pak tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi,” kelitnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Laga Arema FC vs Madura United, Stadion Kanjuruhan Dikawal Ketat 758 Personel Gabungan
-
Rekayasa Lalu Lintas Malang Saat Libur Nataru 2026, Jalur Wisata Perhatian Utama
-
Malang Sambut Tahun 2026 dengan Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera, Tahun Baru Kembang Api!
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Program MBG Dorong Lapangan Kerja, Warga Lumajang Rasakan Manfaat Nyata