SuaraMalang.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi akibat viralnya rombongan gowes Pemkot Malang ke Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang, Senin (20/9/2021).
Untuk diketahui, viralnya rombongan gowes Pemkot Malang itu setelah tersebar di grup Whatsapp. Dalam video tersebut, terlihat Sekda Erik Setyo Santoso sempat ditegur polisi di pintu masuk Pantai Kondang Merak.
Bahkan juga terdapat sejumlah mobil berplat merah yang digunakan untuk mendampingi gowes rombongan tersebut.
"Dalam konteks ini kami benar-benar memohon maaf sedalam-sedalamnya. Kemudian kami akan ikuti alur proses baik dari Polres dan Polsek," tuturnya.
Permintaan maaf itu ditujukan pada Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopicam) Bantur dimana letak pantai Kondang Merak berada. Kata Erik, terjadi miskomunikasi antara bawahannya dan juga Forkopicam Bantur.
"Kami sudah izin tetapi tidak ada sinyal di sana makannya terjadi kejadian sepotong video yang menjadi perdebatan," ujarnya.
Untuk izinnya sendiri, Erik tidak menjelaskan secara gamblang kepada siapa. Dia hanya tahu bahwa setiap rute yang dilewati rombongan Gowes Pemkot Malang itu sudah diurus perizinannya oleh Bagian Umum Pemkot Malang.
"Itu ke Bagian Umum kami. Jadi ada dilematis di sini. Rombongan pertama kami sudah masuk di sana. Dan rombongan kedua itu belum makannya kami minta izin dulu dan terjadi perdebatan," kata dia.
Erik pun menuturkan, rombongannya memang sempat masuk ke Pantai Kondang Merak. Tujuannya hanya untuk mengeluarkan barang bawaan rombongan dan istirahat sejenak.
Baca Juga: Unik, Pagar Rumah Berbentuk Kolam Ikan Koi di Malang
"Karena memang kan yang pertama sudah masuk jadi kami masuk cuma sebentar sekitar 60 menit untuk loading," imbuhnya.
Dikatakannya, tujuan gowes itu memang mempunyai target titik akhir di sekitar Pantai Kondang Merak. Pertama alasannya karena jarak dari titik awal, yakni Kota Malang ke sana cukup jauh.
"Dan yang kedua karena di sana medannya cukup menantang. Yang pada akhirnya butuh loading sepeda kembali ke Kota Malang. Ini lah yang membuat transitnya di sana dan sebenarnya tidak harus di pantai finish-nya," tutur dia.
Sementara itu, dalam rombongan tersebut peserta gowes memang didampingi oleh mobil dengan plat berwarna merah atau mobil dinas.
Hal ini tidak dipermasalahkan oleh Erik karena memang tidak ada aturannya mobil dinas boleh digunakan di luar perjalanan dinas.
"Dan gowes itu acara pak Wali dan komunitas-komunitas yang memang terbiasa gowes bersama. Yang kedua memang dengan ini ada beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang mempunyai komunitas gowes. Makannya ada mobil itu (berpelat merah). Dan itu tidak masalah," tutup dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025