SuaraMalang.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh umat Islam dan Nahdliyin mewaspadai kemungkinan kembali bangkit gerakan kelompok radikal di Indonesia. Ini merespon kemenangan Taliban yang menguasai Afghanistan.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengimbau agar seluruh masyarakat waspada.
“Yang harus kita waspada dan jaga, jangan sampai kemenangan Taliban ini membangkitkan lagi, memberikan motivasi kepada kelompok radikal di dalam negeri kita, dengan mencontoh kemenangan Taliban, sehingga mereka bergerak lagi untuk meraih kemenangan dengan dalih jihad fii sabilillah. Ini kan memaknai jihad dengan sempit,” kata Kiai Said, mengutip dari NU Online, Kamis (26/8/2021).
Jihad, lanjut Kiai Said, bukan hanya tentang perang. Dijelaskannya, jihad juga bisa diartikan segala sesuatu yang diupayakan untuk mewujudkan kebaikan. Dicontohkannya memperjuangkan keadilan, kesejahteraan ekonomi, dan pendidikan masyarakat.
“Kalau dalam bahasa arab itu ada jihad tsaqafi, jihad hadhari, jihad iqtishadi, jihad madani. Terakhir memang ada jihad qitali (perang), tetapi bukan hanya itu (perang). Jihad perang itu kalau lagi perang. Kalau dalam keadaan damai ya jangan perang. Jihadnya membangun masyarakat, kesejahteraan, keadilan, pendidikan, kecerdasan, persatuan, itu semua termasuk jihad,” terang Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Ia menambahkan, peran tokoh agama sangat penting dalam rangka meredam berbagai provokasi yang berpotensi akan muncul karena kemenangan Taliban di Afghanistan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa NU akan selalu berada dalam garis perjuangan NKRI.
“Sering saya katakan, menghormati pemerintah dan presiden yang sah, termasuk ajaran Islam. Tapi melakukan kritik, boleh. Namanya kritik kan untuk memperbaiki. Tetapi menghina presiden dan pemerintah yang sah, itu bertentangan dengan ajaran Islam. Itu NU seperti itu. Maka Ketua NU boleh berganti, tetapi sejak 1926 prinsip NU tidak pernah berubah,” tutur kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 68 tahun lalu itu.
Kiai Said menegaskan kembali kewaspadaan berbagai provokasi yang didasari karena kemenangan Taliban di Afghanistan. Provokasi yang dikhawatirkan, menurutnya, anggapan atau pandangan bahwa Allah telah memberikan kemenangan bagi Taliban di Afghanistan, maka pasti Allah akan memberikan kemenangan yang sama di Indonesia.
“Provokasi seperti itu yang harus diwaspadai. Sekali lagi, yang kita khawatirkan atau yang kita waspadai, jangan sampai kemenangan Taliban mempengaruhi kepada kelompok radikal di Indonesia ini. Membangkitkan kembali semangat jihad dan meraih kemenangan,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Pekerja Media Kabur dari Afghanistan, Diterima di Meksiko
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
BRI Cetak Aiko Maju, UMKM Tangguh Pemasok Bahan Utama Program MBG di Kepulauan Siau
-
Cara Klaim Kompensasi Tiket KA Akibat Argo Bromo Anggrek Anjlok
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Ini Daftar Kereta Api Terdampak Yang Dibatalkan
-
Transformasi BRIVolution Reignite & fokus UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan BRI
-
Jangan Salah Pilih! Panduan Lengkap Memilih Vitamin yang Aman untuk Keluarga