SuaraMalang.id - Desa Ngadisari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur jadi desa pertama yang hampir tuntas 100 persen vaksinasi warganya. Desa ini merupakan tempat bermukim warga suku Tengger.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengatakan, vaksinasi dosis kedua di Desa Ngadisari telah mencapai 90 persen.
"Jumlah warga yang divaksinasi dosis 2 sebanyak 90 persen dari total warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, yang boleh divaksinasi sebanyak 1.100 orang dan Insya Allah sebanyak 191 orang sisanya akan divaksinasi pada Sabtu (14/8), sehingga capaian vaksinasi 100 persen," katanya mengutip dari Antara, Rabu (11/8/2021).
"Luar biasanya Desa Ngadisari itu karena masyarakat dan didukung oleh pemerintah desa setempat melaksanakan program vaksinasi sangat bagus," imbuhnya.
Baca Juga: Kemenkes Soal Angka Kematian Covid-19 Tinggi: Daerah Telat Input Data
Bupati Tantri berharap capaian vaksinasi di Desa Ngadisari menjadi inspirasi bagi masyarakat secara keseluruhan, bahwa memang program vaksinasi itu harus didukung dan diupayakan.
"Semua itu tentunya untuk mengikhtiarkan warga masyarakat sehat wal afiat lahir dan batin, utamanya dalam kondisi pandemi COVID-19," katanya.
Sesepuh Masyarakat Tengger yang juga anggota Komisi III DPRD Kabupaten Probolinggo Supoyo mengatakan percepatan pelayanan vaksinasi di Desa Ngadisari sudah memasuki dosis kedua. Capaiannya, yakni 90 persen dari target yang ditetapkan 70 persen. Kini hanya tersisa 191 orang saja yang belum vaksinasi.
"Mudah-mudahan dari angka itu nanti bisa dinaikkan seiring dengan kesiapan vaksinnya karena pada dasarnya warga yang memenuhi syarat sudah siap untuk divaksinasi. Tidak ada yang takut dan tidak ada yang ragu untuk mendukung percepatan vaksinasi," tuturnya.
Permasalahan, lanjut dia, serta pemahaman terhadap vaksinasi yang dihadapi semua desa di Kabupaten Probolinggo sama.
Baca Juga: Baru Sembuh? Begini Cara Mendeteksi Long Covid-19
"Terkait vaksinasi, permasalahannya sama apabila tidak ada pendekatan dan komunikasi dari penyelenggara pemerintahan dan tokoh masyarakat," katanya.
Supoyo menjelaskan intinya bagaimana pendekatan dan komunikasi dari pemerintah desa dan didukung oleh para sesepuh serta tokoh masyarakat secara bergotong royong memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Ketika itu bisa dilakukan, maka semuanya bisa dilakukan. Hal penting lainnya adalah keteladanan dari para tokoh yang ada di desa," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
Pernikahan Dini di Malang Turun Drastis, Tapi Kedungkandang Masih Rawan
-
Pengendara Motor Luka Parah, Yaris Ringsek Usai Tabrakan di Flyover Kedungkandang
-
Minta HP Tak Dituruti, Anak Tega Habisi Nyawa Ibu
-
Bansos di Kota Malang Ditunda Saat Pilkada, Kecuali Bantuan Bencana
-
Pisah Ranjang 1,5 Tahun, Suami di Blitar Tega Bacok Istri Depan Anak Balita