SuaraMalang.id - Insiden bongkar paksa peti jenazah Covid-19 membuat Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari marah besar. Polisi diminta mengusut tuntas pemicu aksi melanggar protokol kesehatan (prokes) tersebut.
Diberitakan sebelumnya, terjadi aksi bongkar peti jenazah pasien Covid19 di Desa Tigasan Wetan, Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, belum lama ini.
Bupati Tantri menyatakan, pemulasaraan jenazah Covid-19 telah berpedoman ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seharusnya, masyarakat tak perlu lagi mempertentangkan aturan tersebut.
"Sejak awal pandemi, Maret 2020 lalu hingga saat ini, saya berikan amanah pada rumah sakit. Harus sesuai dengan syariat agama, dipandu oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Itu sudah clear, tim benar-benar melaksanakan syariat itu, tapi kenapa masih terjadi? Saya berhak marah atas hal ini," ujarnya mengutip TIMES Indonesia.
Baca Juga: Ibu Penjual Pecel Probolinggo Ini Sumbangkan Koin Celengan Umron Buat Penanganan Covid
Ia menegaskan, tidak ada toleransi lagi bagi yang melanggar aturan penanganan pandemi Covid-19. Sebab, kunci menangani pagebluk ini tidak lain adalah disiplin protokol kesehatan (prokes).
"Selain 5M, satu lagi yang harus diterapkan masyarakat. Jadi 6M. Satunya itu ‘Manuto’," ujarnya.
Sementara itu, Kaporles Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, kasus tersebut bakal diusut tuntas dan diproses berdasar hukum yang berlaku.
"Sangat kami sayangkan. Karenanya segera kami usut pihak-pihak yang melanggar undang-undang protokol kesehatan itu dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Arsya.
Sebelumnya, warga Tegasan Wetan, Leces, Kabupaten Probolinggo, nekat membongkar peti jenazah covid-19. Aksi tidak bertanggung jawab itu, kini masih diselidiki pihak berwajib. Lantaran sangat membahayakan keselamatan orang banyak. Hal itu pun memantik kemarahan Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.
Baca Juga: Sudah Berulang Kali Warga Probolinggo Rebut Jenazah Covid-19
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama