SuaraMalang.id - Pendakian Gunung Raung dibuka kembali pasca erupsi tujuh bulan lalu. Status Gunung Raung turun dari waspada (level II) menjadi normal (Level I).
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, status gunung berketinggian 3.331 Mdpl itu memang telah turun menjadi normal dan dibolehkan untuk aktivitas pendakian.
“Pendakian boleh,” kata Mukijo mengutip dari TIMES Indonesia, Senin (9/8/2021).
Dijelaskannya, perubahan status dikeluarkan dan ditetapkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM RI via laporan elektronik dengan nomor 268.Lap/GL.03/BGV/2021 tertanggal 9 Agustus 2021.
Seperti diketahui, Gunung Raung dinaikkan status dari normal menjadi waspada pada 21 Januari 2021 lalu. Lantaran terjadi peningkatan aktivitas vulkanik. Gunung Raung terpantau menyemburkan abu vulkanik hitam pekat setinggi sekitar 2.500 meter di awal Februari 2021 lalu.
Tidak hanya mengganggu pengguna jalan, semburan abu juga berdampak terhadap tanaman dan ternak warga lereng Gunung raung.
Erupsi juga sempat menyebabkan Otoritas bandara wilayah II Surabaya mengeluarkan Notam penutupan sementara layanan penerbangan. Saat itu, pihak Bandara Banyuwangi terpaksa membatalkan semua jadwal penerbangan karena beresiko membahayakan penumpang.
Bahkan saat pertama kali erupsi ini terjadi, sekelompok pendaki sempat terjebak di puncak Gunung Raung. Saat itu, kelompok pendaki tersebut tidak mengetahui kalau erupsi sedang terjadi.
Dibalik ketidaktahuannya, foto mereka saat di mulut kawah justru beredar luas di media sosial. Beruntung semuanya berhasil dievakuasi dengan selamat.
Baca Juga: Gunung Raung Keluarkan Abu Setinggi 1.200 Meter
Dalam keterangan Mukijo yang diterima TIMES Indonesia, sejak Februari 2021 aktivitas vulkanik Gunung Raung secara berangsur mengalami penurunan. Hembusan gas dan erupsi efusif maupun eksplosif tidak lagi teramati.
Berdasarkan pengamatan dari periode 1 Juli hingga 8 Agustus ini, Gunung Raung sudah tidak lagi menunjukkan gejala peningkatan aktivitas. Secara visual, asap kawah sudah tidak terdapat dan cinderung tertutup awan.
“Pengamatan energi seismik melalui grafik RSAM menunjukkan pola menurun hingga 8 Agustus 2021 ini. Pengukuran deformasi melalui tiltmeter menunjukkan pola deflasi,” jelas Mukijo dalam laporannya.
Meskipun pendakian sudah boleh dilakukan kembali, namun wisatawan direkomendasikan tidak turun ke dasar kawah atau mendekati kawah yang ada di puncak. Pendaki diminta agar tidak mendirikan tenda disekitar puncak atau bibir kawah.
“Untuk menghindari potensi bahaya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan jiwa manusia,” jelas Mukijo, Ketua Pos Pengamatan Gunung Raung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025