SuaraMalang.id - Obat Ivermectin jadi sorotan beberapa pekan terakhir ini lantaran diyakini mampu mengobati Covid-19. Namun, obat yang menuai polemik itu kini tak ada satupun di apotek, termasuk di Kepanjen Farma Apotek, Kabupaten Malang.
Assisten Apoteker Kepanjen Farma Apotek, Antin (50) mengatakan, obat tersebut persediaanya kosong, sejak dua minggu lalu.
"Iya banyak yang cari mungkin ya juga karena dinilai obat itu anti virus (Covid-19)," katanya kepada SuaraMalang.id, Selasa (6/7/2021).
Konon ampuh mengobati Virus Corona, obat tersebut harganya terbilang murah.
"Harganya murah per pak nya itu Rp 15.000 sampai Rp 18.000 dan kabarnya di lain-lain (apotek lainnya) juga kehabisan stok (obat ivermectin)," sambungnya.
Salah satu apotek tertua di Kecamatan Kepanjen itu pun juga sudah meminta ke pemasok atau penyuplai, sejak dua minggu lalu. Namun tak kunjung ada kabar.
"Tapi sampai saat ini belum dikirim," kata dia.
Sementara itu untuk stok obat lain yang dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh masih ada. Contohnya adalah suplemen, obat vitamin C dan zinc.
"Kalau yang dibutuhkan untuk meningkatkan vitamin C dan zinc masih ada ini dan banyak yang diminati juga," tutup dia.
Baca Juga: Petugas Kewalahan, Puluhan Jenazah Covid-19 di Kota Malang Mengantre Dimakamkan
Heboh obat Ivermectin yang diklaim mampu menyembuhkan Covid-19 dan kini tidak tersedia di seluruh apotek Kabupaten Malang juga jadi sorotan polisi.
"Ivermectin sangat diburu dan dikejar oleh beberapa masyarakat saat ini di seluruh apotek Kabupaten Malang sudah tidak ada dan tidak dijual lagi sejak dilakukan PPKM Darurat dan kasus Covid-19 meningkat," kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Baralangi dikonfirmasi terpisah.
Donny juga menjelaskan, untuk obat lainnya masih ada stoknya. Seperti obat penurun panas hingga batuk masih tersedia di Kabupaten Malang.
"Dan harganya masih sama. Kami sudah periksa," kata dia.
Sementara itu, sejak satu minggu lalu Satreskrim Polres Malang juga telah memantau harga jual dan ketersediaan obat-obatan di Kabupaten Malang.
"Sementara ini belum ada laporan penimbunan atau harga jual dinaikan. Semua masih aman dan stabil harganya," tutur dia.
Namun, jika nantinya ada obat-obatan ada yang ditimbun di salah satu apotek, masyarakat diharapkan juga melapor ke polisi.
"Langsung saja lapor kami kalau ada penimbunan atau dijual lebih mahal dari harga pasaran," tutup dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadwal Panas BRI Super League: Arema Hadapi Juara Bertahan, PSM Incar Kemenangan Perdana
-
Investor Global Naikkan Target Price BBRI, BRI Peroleh Alokasi Dana Rp55 Triliun
-
Jutaan Debitur UMKM Manfaatkan KUR BRI Bernilai Total Rp114,28 Triliun
-
Dana kaget Hari Ini, Pastikan Klik 7 Link Untuk Segera Dapat Tambahan Uang Jajan
-
Ustad Khalid Basalamah Cicil Pengembalian Uang Diduga Kerugian Negara ke KPK