SuaraMalang.id - Duka menyelimuti pasangan suami istri di Kabupaten Banyuwangi, Hariyanto dan Istiana, lantaran putrinya turut jadi korban tragedi KMP Yunicee tenggelam di Selat Bali, pada Selasa (29/6/2021) lalu.
Korban diketahui bekerja sebagai pegawai penjaga tiket di Pelabuhan Gilimanuk. Kala itu, korban menumpang kapal KMP Yunicee untuk berangkat bekerja. Nahas, menjelang tiba di pelabuhan, kapal pabrikan 1992 itu tenggelam diduga terseret gelombang.
Istiana tak menyangka, momen bersama putri sulungnya itu, saat mengantar lomba paduan suara menjadi pertemuan terakhir.
“Dia selesai mengantarkan saya lomba paduan suara PKK. Tak seperti biasanya, dia mencium saya beberapa kali sambil memberi semangat,” tuturnya dikutip dari beritajatim.com --jejaring media suara.com, Kamis (1/7/2021).
Istiana kemudian menanyakan maksud dari sikap putrinya itu, lantaran tak seperti biasa.
“Tidak apa-apa, Bu. Aku sayang ibu, ayah dan adik-adik. Rawat mereka ya, Bu,” ujarnya menirukan.
Selama hidupnya, korban dikenal sebagai pribadi yang baik. Selain berbakti kepada kedua orangtua juga mendedikasikan penghasilannya bekerja untuk membantu adik-adiknya yang masih sekolah. Beberapa hari sebelumnya, ia sempat mengutarakan keinginannya untuk berkurban.
“Dia ingin gajinya besok untuk bantu diberikan adiknya dan kurban (Idul Adha),” kenang Istiana.
Korban diketahui telah bekerja selama 6 tahun sebagai penjaga tiket di Pelabuhan Gilimanuk. Kala itu, Ia hendak menuju tempat kerja bersama enam orang kawannya.
Baca Juga: Bukan Kapal Baru, Ahli ITS: KMP Yunicee Kelihatan Tua dan Kurang Terawat
Sementara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang mengunjungi rumah duka terus menguatkan kedua orang tua korban KMP Yunicee.
“Yang sabar nggeh, Bu. Insya Allah beliau syahid karena berpulang saat akan berangkat kerja mencari nafkah,” ujar Ipuk.
“Saya yakin anak ibu adalah anak yang salihah, apalagi tadi beliau berniat untuk kurban saat Idul Adha nanti dari gaji yang didapatkan,” imbuh Ipuk sembari menenangkan ibunda korban.
Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan duka mendalam atas kepergian salah seorang korban KMP Yunice di Desa Kabat, Kecamatan Kabat itu.
“Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan duka yang mendalam atas musibah ini. Kami berdoa agar korban yang telah berpulang mendapat tempat termulia di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dana Kaget Weekend: Jangan Sampai Kelewatan Rezeki Nomplok Rp199 Ribu
-
Sinergi BRI dan Medco Dukung UMKM Tangguh Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan
-
BRI Dukung Asta Cita Lewat Pembangunan BLK Konveksi di Nusakambangan
-
BRI Bangun UMKM Tangguh Lewat BRILiaN, Pengusaha Muda Kombucha Jadi Inspirasi
-
Nikmati, Cashback Maksimal dari BRI untuk Investor Sukuk Ritel SR023T3 dan SR023T5