SuaraMalang.id - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menghadirkan dua perwakilan korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan JE, founder SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Jawa Timur. Kedua korban memberikan kesaksian atas apa yang mereka alami saat mengenyam pendidikan gratis di SMA SPI.
Dalam video unggahan Komnas TV Anak berjudul “Kesaksian Korban SPI di Komnas Anak... Meminta Atensi dari Kapolri untuk Usut Tuntas”, kedua korban terlihat ditemani oleh Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Dalam video tersebut, korban mengaku telah mengalami kekerasan seksual sejak 2009. Saat peristiwa memilukan itu terjadi, dia masih menjadi siswa SMA SPI.
“Saya ingin bersuara, karena selama ini saya menderita dan itu sungguh nyata. Pengalaman sudah saya alami semenjak sekolah. Sejak 2009 saya pernah mengalami perlakuan (tidak menyenangkan) dari JE,” ujar salah satu korban.
Dia menceritakan, modus pendekatan awal yang dilakukan JE adalah dengan memanggil satu persatu siswa. Mereka kemudian diajak diskusi, diberi motivasi dan diberi janji. JE juga menanyakan keadaan orang tua dan bersedia untuk membantu.
"Kamu nanti bisa jadi salah satu pemimpin besar di tempat ini. Karena Koko lihat kamu punya bakat kepemimpinan yang bagus. Koko akan kembangkan dan mendidik kamu," ujarnya menirukan JE.
Dia mengaku, saat itu dirinya tidak mengerti apapun. Menurutnya, JE merupakan mentor yang dikagumi, bahkan dia sangat mengidolakan orang seperti JE ini.
“Tapi lama kelamaan saya gak ngerti, tiba -tiba mulai cium kening, pipi kanan kiri. Dari situ saya mulai agak kaget, kemudian dia memeluk saya dan mengatakan saya bersama kamu, saya sayang sama kamu, dan itu dikatakan berulang kali," bebernya.
Dia juga mengaku mendapat iming-iming akan diberikan tanah hingga saham oleh JE.
Baca Juga: Kuasa Hukum SMA SPI Siapkan Bukti-bukti Bantah Tuduhan Kekerasan Seksual dan Eksploitasi
“Sering iming-iming untuk dikasih tanah, nanti kamu akan bisa dapat saham, bisa jadi pimpinan tinggi di tempat itu. Bisa menikmati apa yang dia nikmati hari ini, kemewahan, dan lain-lain,” terangnya.
Hal itu pun membuat dirinya trauma. Dia juga kerap mendapat cerita dari adik-adik tingkatnya yang juga mengalami hal serupa. Dia pun meminta agar kasus ini bisa mendapat atensi dari Kapolri dan mengawal kasus ini ke ranah hukum.
“Diadili seadil -adilnya, karena jujur dari harapan saya hal ini sudah berhenti dan tidak ada pengulangan lagi kepada adik-adik saya,” harapnya.
Dia menjelaskan, dirinya dan korban-korban lain tidak ada niatan untuk membuat sekolah berhenti.
“Kami ingin sekolah tetap berjalan, karena konsep pendidikannya bagus. Fokus kepada pelaku kejahatan seksual yang belum terungkap sampai hari ini. Korban dan saksi dapat mendapat perlindungan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menjelaskan, pihaknya telah mengirim empat nama pengelola SMA SPI ke Polda Jatim yang diduga mendapat aduan korban tapi tidak mengambil keputusan atas tindakan JE.
"Sebelum peristiwa itu dilaporkan ke Polda Jatim, korban sudah menyampaikan kepada 4 pengelola SPI itu. Mereka dimintai bantuan perlindungan tapi tidak dilakukan. Dari 4 pengelola ini, 2 diantaranya sudah diperiksa," ujarnya.
Dia berharap, Kapolri bisa memberikan atensi terhadap proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jatim.
Saat ini, total ada 14 orang yang sudah diperiksa BAP, visum, dan melapor secara resmi di Polda Jatim.
Kontributor: Fisca Tanjung
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Kartu Debit Co-Branding BRI X INDODAX, Wujud Transformasi BRI dalam Keuangan Digital
-
Haluan Bali, Fashion Lokal dengan AR dan Sentuhan Tradisi yang Tembus Pasar Global
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025