SuaraMalang.id - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta keberadaan sirine bencana di Kabupaten Malang diganti yang baru. Sebab, sirine tanda peringatan bencana gempa dan tsunami itu telah rusak dimakan usia.
Dwikorita Karnawati mengatakan, sirine sebagai salah satu peralatan mitigasi bencana di wilayah Kabupaten Malang yang harus segera diperbarui.
"Kami sudah sampaikan, yang harus diperbarui adalah sirene. Sirene yang ada itu sudah 10 tahun dan dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," katanya dikutip dari Antara, Selasa (8/6/2021).
Kepala BMKG menghadiri kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu dalam upaya meningkatkan edukasi dan kewaspadaan masyarakat jika terjadi bencana gempa bumi, termasuk tsunami.
Pembaruan tersebut penting, lanjut dia, mengingat sudah banyak sirene yang rusak. Lantaran usia sirene yang sudah cukup lama juga membuat suku cadang sulit didapat dan memerlukan biaya cukup mahal.
Kekinian, masih kata Dwikorita, BMKG telah melakukan pengembangan teknologi tepat guna terkait sirene tanda bahaya bencana tersebut. Sirene tersebut, dikembangkan di dalam negeri, sehingga biaya pemeliharaan akan jauh lebih ringan.
"Kami telah mengembangkan teknologi tepat guna, buatan dalam negeri," sambungnya.
Menurut Dwikorita, peralatan mitigasi bencana, seperti sirene tersebut, perlu disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang, mengingat wilayah tersebut memiliki potensi terjadi bencana gempa bumi, hingga tsunami.
Wilayah Kabupaten Malang, katanya, merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana gempa bumi, termasuk tsunami. Pada 2021, kejadian gempa bumi berdampak kerusakan cukup besar, meskipun tidak menyebabkan tsunami.
Baca Juga: Jumlah Wisatawan di Pantai Banyuwangi Merosot, Diduga Imbas Kehebohan Potensi Tsunami
Pada 10 April 2021, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Kabupaten Malang. Gempa tersebut terjadi kurang lebih pukul 14.00 WIB, dan menyebabkan kerusakan yang cukup besar di wilayah Kabupaten Malang.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, dampak dari gempa bumi tersebut tersebar di 32 kecamatan, dari total 33 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
(ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Lewat MotoGP Mandalika 2025, BRI Dorong Sport Tourism Nasional dan Kebangkitan Ekonomi Daerah
-
BRI Kembangkan UMKM Kuliner Asal Padang Agar Siap Bersaing di Pasar Global
-
BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya: Solusi Finansial Terintegrasi untuk Gaya Hidupmu!
-
Rebutan DANA Kaget, Khusus Warga Malang, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa