SuaraMalang.id - Demokrat dan PKB menilai kinerja Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sejauh ini masih sebatas pencitraan.
Hal itu diungkap Ketua DPC Partai Demokrat Michael Edy Haryanto dan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Banyuwangi Abdul Malik Syafaat saat menghadiri diskusi publik bertajuk Menakar Konsistensi Menjaga Kesinambungan dalam 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani - H Sugirah yang digelar Gerakan Rakyat Banyuwangi Bersatu (GARRAB), Sabtu (5/6/ 2021).
"Karena selama 100 hari ini tidak pernah ada kombinasi bupati dan DPRD. Tidak pernah berbicara apa yang dilakukan. Sehingga kita menilai, apa yang saya lihat, saya dengar, saya terima masukan dan laporan dari orang-orang. Selama 100 hari ini masih belum. Apakah visi misi atau pencitraan. Selama ini masih dalam tahap pencitraan," katanya dikutip dari suaraindonesia.co.id media jejaring suara.com, Sabtu.
Selama 100 hari kerja bupati dan wakilnya yang masuk skala prioritas, mulai pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, termasuk program UMKM Naik Kelas, menciptakan lapangan kerja, hingga program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) dinilainya masih belum ada realisasi.
Baca Juga: Terungkap! Cahaya Misterius di Gunung Raung Banyuwangi Ternyata Meteor, Begini Kata Lapan
"Semua program-programnya sangat bagus, ada UMKM Naik Kelas, Bunga Desa, mendekat ke masyarakat. Memprioritaskan pemulihan ekonomi. Cuma eksekusinya tidak ada," sambung Wakil Ketua DPRD Banyuwangi ini.
Dia mencontohkan, ada instruksi dari bupati agar seluruh SKPD atau dinas membeli produk-produk UMKM setempat. Menurutnya bagus, namun tidak akan bertahan lama.
"Karena yang diperlukan bukan itu. dilihat dari usaha, seharusnya UMKM inilah yang harus diperhatikan, apa yang dibutuhkan oleh UMKM. Tetapi ini pembelinya yang menurut saya dipaksa untuk membeli. Bagus sekali. Tapi tidak akan bertahan lama," jelasnya.
Michael juga menyoroti pemutusan kerja 331 THL.
"Padahal itu menyangkut banyak orang hidup yakni 331 THL, yang sangat bertentangan dengan visi misi bupati, salah satunya untuk menciptakan lapangan pekerjaan," pungkasnya.
Baca Juga: Pemerhati Lingkungan: Ada Kejanggalan Izin Reklamasi di Pantai Watu Dodol Banyuwangi
Sementara, Abdul Malik Syafaat mengatakan, selama dua periode kepemimpinan sebelumnya juga dinilainya hanya pencitraan.
"Menurut saya bukan hanya 100 hari. Bahkan 10 tahun ditambah 100 itu pencitraan semua," ujarnya.
Sebab, dari seluruh orang yang dia temui tidak ada yang ingat tentang penghargaan yang telah diraih Pemkab Banyuwangi selama kepemimpinan bupati sebelumnya.
"10 tahun Banyuwangi mendapatkan 175 piala penghargaan. Tapi semua orang yang saya temui, semua orang yang saya tanya pasti tidak ingat," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 3 Baris Bekas di Bawah Rp50 Juta: Irit dan Nyaman, Pilihan Cerdas 2025!
- 37 Kode Redeem FF Max Terbaru 22 Juni: Klaim Diamond, Mytos Fist, dan Bundle Apik
- Luput dari Sorotan, Pemain Keturunan Serba Bisa 21 Tahun Bisa Langsung Masuk Timnas Indonesia Senior
- Pemain Keturunan Rp17,3 Miliar Berdarah Curacao Eligible Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Pilihan HP OPPO RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Nge-game Kencang, Jernih Buat Foto
Pilihan
-
5 Pilihan Sepatu Onitsuka Tiger untuk Pria, Desain Maskulin Gabungkan Klasik-Modern
-
5 Rekomendasi Sepatu Converse Klasik Terbaik, Kenyamanan dalam Gaya Kasual
-
Rekomendasi 7 Sepatu Lari ASICS: Ringan dalam Kenyamanan, Stabil di Segala Medan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB Terbaru Juni 2025
-
Here We Go! Dean James Bakal Cetak Sejarah di Negeri Para Dewa
Terkini
-
BRI dan Koperasi Jaring Mas Wujudkan Program MBG untuk Anak Sekolah
-
Social Bond Perdana dari BRI Resmi Terbit, Fokus pada UMKM dan Pembiayaan Berkelanjutan
-
Loyalty Poin BRI 2025: Bentuk Apresiasi untuk Merchant, Hadiah Utama Mobil Listrik!
-
UMM Diserbu 2000 Mahasiswa Asing dari 62 Negara dari Program Sarjana Hingga Doktoral
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan