SuaraMalang.id - Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri RI) Tito Karnavian meminta seluruh daerah memprioritaskan mitigasi bencana, terutama wilayah yang berpotensi terjadinya gempa dan tsunami.
Hal itu terungkap saat mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, dan bertepatan peristiwa tsunami banyuwangi pada 1994 silam.
"Dengan kemajuan teknologi kita harus melakukan antisipasi, diantaranya dengan mulai menyosialisasikan cara membangun dengan konsep dasar antigempa," kata Tito dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Jumat (4/6/2021).
Sekadar informasi, BMKG mencatat peningkatan aktivitas gempa di sejumlah wilayah sejak 2 Mei 2021 hingga 3 Juni 2021. Total ada 26 kali gempa di Indonesia. Mulai dari gempa bermagnitudo 5,0 hingga 7,1. Paling terbaru, pada 3 Juni 2021 kemarin gempa bermagnitudo 6,1 mengguncang Ternate, Maluku Utara.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Barat Laut Melonguane
Sebelumnya, gempa magnitudo 5,9 juga telah merobohkan ratusan rumah dan puluhan fasilitas umum di Kabupaten Blitar Jawa Timur dan sekitarnya.
Gempa tersebut juga berdampak di Kabupaten Malang, tercatat ada 27 rumah dan 5 fasilitas umum yang rusak. Kabupaten lain seperti Lumajang, Jember, bahkan Banyuwangi juga mengalami dampak kerusakan.
Menyikapi hal itu, Tito Karnavian meminta agar masyarakat tidak terlalu panik. Lantaran kondisi geografis Indonesia yang memang berada di kawasan Ring of Fire atau negara Cincin Api Pasifik, sehingga gempa wajar terjadi.
"Nggak perlu panik, gak perlu terlalu takut. Indonesia ini negara memang berada di ring of fire. Ada di lempengan tektonik, sehingga rencana Allah merupakan bagian dari kehidupan kita," kata Tito.
Meski demikian, Tito meminta setiap daerah untuk memikirkan resiko yang ditimbulkan. Sehingga perlu bagi setiap daerah untuk merancang mitigasi kebencanaan sejak dini.
Baca Juga: Daftar 5 Daerah Jawa Timur Rawan Diterjang Tsunami 29 Meter
Mitigasi sendiri bisa dilakukan dengan menyiapkan skenario penyelamatan diri. Mulai dari menyediakan titik pengungsian, jalur pelarian hingga bunker bila diperlukan dan skenario lainnya.
Berita Terkait
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Korban Tewas Gempa Myanmar Naik Terus, Kini Tembus 3.471 Jiwa
-
Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Terus Bertambah, Ini Data Terbaru
-
Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
-
Pasca Gempa 7,7 SR di Myanmar, Menlu Langsung Kirim Bantuan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab