Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 04 Juni 2021 | 19:32 WIB
ilustrasi. Sambangi Banyuwangi, Mendagri Tito Karnavian Bicara Tentang Gempa dan Tsunami [Suara.com/Yasir)]

"Potensi tsunami saya pikir perlu diidentifikasi dan dilakukan mitigasi dini. Mulai dari upaya - upaya pencegahan," katanya.

Menurut Tito, selain menyiapkan skenario mitigasi, upaya pencegahan tsunami juga bisa dilakukan secara alamiah. Yakni dengan memperkaya tanaman di pesisir pantai. Misalnya dengan menanamkan mangrove.

Berdasarkan hasil riset Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), keberadaan hutan mangrove di kawasan pesisir pantai terbilang cukup efektif mengurangi kecepatan tsunami. Efektivitas ini tergantung pada kerapatan, besaran dan akar tanaman mangrove.

Pada ketebalan 150 sampai 200 meter, koloni mangrove mampu mengurangi kecepatan dan ketinggian tsunami hingga 50 persen. Artinya, jika gelombang tsunami memiliki ketinggian 20 meter, saat melintasi hutan mangrove ini bisa berkurang 10 meter. Begitupula dengan kecepatan arus yang dibawa.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Barat Laut Melonguane

"Misalnya menanamkan mangrove atau membangun selter. Mangrove ini secara alami akan memperkuat daya tahan dari gempuran tsunami," ujar Tito.

Sebab itulah, Tito meminta seluruh daerah agar segera melakukan sosialisasi penanaman mangrove di kawasan pesisir. Selain itu juga diminta agar mensosialisasikan konsep bangunan antigempa.

"Mulai sekarang sudah mulai sosialisasi dan penanaman itu. Antisipasi nggak ada salahnya ini juga upaya pelestarian," katanya.

Sembari melakukan sosialisasi, perlu juga dilakukan perawatan alat-alat yang berhubungan dengan bencana tsunami. Seperti Early Warning System (EWS) yang perlu dilakukan perbaikan.

Melalui alat ini, lanjut dia, masyarakat pesisir akan mendapatkan peringatan jika terdeteksi gelombang tsunami. Sehingga, mereka mendapatkan waktu yang cukup untuk evakuasi.

Baca Juga: Daftar 5 Daerah Jawa Timur Rawan Diterjang Tsunami 29 Meter

Di Banyuwangi sendiri, BMKG dan BPBD telah menentukan jalur pelarian dari tsunami di kawasan Pancer dan sekitarnya. Namun, jalur yang saat ini terbilang cukup jauh dan sulit.

Load More