SuaraMalang.id - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mendengarkan keluhan nelayan dan aktivis lingkungan terkait dampak proyek reklamasi di Pantai Watu Dodol, Kabupaten Banyuwangi.
LaNyalla mengatakan, keluhan rencana reklamasi di Pantai Watu Dodol telah sering disampaikan masyarakat, khususnya para nelayan. Lantaran dampaknya diyakini dapat merusak lingkungan dan mengancam sumber penghidupan.
“Nelayan dan aktivis sudah bertahun-tahun mengeluhkan banyak biota laut yang rusak akibat proyek reklamasi,” kata LaNyalla dikutip dari Antara, Kamis (3/6/2021).
LaNyalla juga telah menerima keluhan dari kelompok nelayan dan aktivis lingkungan sejak beberapa tahun lalu. Penghasilan nelayan dilaporkan menurun, karena hasil tangkapan ikan di sekitar proyek reklamasi juga minim.
Ia mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov Jatim tidak sekadar membuat kajian atau pendalaman terhadap dampak reklamasi.
“Dinas Lingkungan Hidup tidak cukup hanya melakukan pendalaman. Harus ada langkah proaktif sehingga hal-hal yang merugikan masyarakat bisa langsung diantisipasi. Pemprov juga harus melakukan pengawasan ketat terhadap proyek reklamasi ini,” katanya.
LaNyalla juga mengingatkan bahwa pihak yang melaksanakan reklamasi wajib mengantongi izin lokasi dan izin pelaksanaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.122/2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
“Apalagi reklamasi yang dilakukan untuk membuat pelebaran lahan untuk membangun hotel atau tempat wisata, perlu kajian yang mendalam terhadap dampak jangka panjangnya,” jelasnya.
LaNyalla, dalam keterangan tertulis yang sama, juga meminta anggota dewan yang daerah pemilihannya di Jawa Timur ikut turun memperhatikan persoalan reklamasi di Watu Dodol.
Baca Juga: 299 Warga Banyuwangi Tewas Diterjang Tsunami, Kejadian Dini Hari
Sebab, ia mendengar pengakuan dari kelompok nelayan, proyek reklamasi tetap berjalan meskipun telah ditolak oleh warga sekitar.
Sejumlah kelompok masyarakat utamanya nelayan dan warga yang tinggal di daerah sekitar Pantai Watu Dodol telah menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi di destinasi wisata pesisir Banyuwangi itu sejak beberapa tahun yang lalu. Kelompok pemerhati lingkungan juga menyampaikan protes ke Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jatim pada awal bulan ini.
DLH Pemprov Jatim, sebagaimana diberitakan oleh media nasional dan beberapa media lokal, telah menerima laporan tersebut dan berjanji akan mendalami laporan warga serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan.
(ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota
-
Bea Cukai Malang Musnahkan 3,2 Juta Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp 2,39 Miliar
-
Operasi Zebra Semeru 2025 di Malang Catat 103 Ribu Pelanggaran, ETLE Makin Diperketat!
-
Lonjakan Kasus HIV di Kota Malang, Ini Cara Dinkes Percepat Penanganan!