SuaraMalang.id - Stasiun Geofisikan Malang mencatat ada 12 kali gempa pada rentang 30 April - 6 Mei 2021.
Berdasarkan kedalaman pusat gempa, 9 kejadian tercatat sebagai gempa bumi dangkal (h ≤ 60 km) dan 3 kejadian gempa menengah (60<h≤300km), dan tidak ada kejadian gempabumi dalam (h>300 km).
Kepala Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri mengatakan, magnitudo terbesar yang tercatat adalah 5.1 dan magnitudo terkecil yang tercatat 2.4.
Gempa pada 30 April 2021 pukul 05.20 WIB berkekuatan 5.1 dengan episenter di laut pada 9.37 °LS – 114.07°BT berkedalaman 10 kilometer pada jarak 142 kilometer Selatan Banyuwangi, Jawa Timur. Gempa ini dirasakan II – III MMI di Denpasar, Kuta, Ubud, Tabanan, Banyuwangi dan Jember.
“Dari peta distribusi episenter gempabumi periode 30 April hingga 6 Mei 2021, 10 kejadian gempabumi di laut dan 2 kali kejadian di darat. Gempabumi kedalaman dangkal dan menengah yang terjadi di laut dan tersebar di selatan Jawa Timur dan Jawa Tengah, diduga sebagai akibat aktivitas subduksi lempeng tektonik Indo-Australia terhadap lempeng tektonik Eurasia,” jelasnya dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Jumat (7/5/2021).
Ia melanjutkan, gempa pada kedalaman dangkal yang terjadi di darat diduga merupakan aktivitas patahan lokal. Sedangkan gempa pada kedalaman menengah didarat diduga merupakan aktivitas zona subduksi.
Frekuensi gempabumi harian yang terekam, terlihat bahwa kejadian gempabumi terbanyak pada 30 April dan 4 Mei 2021 dengan jumlah kejadian gempabumi, yaitu 3 kali kejadian gempa. Namun, pada 5 dan 6 Mei 2021 tercatat tidak ada kejadian gempa.
“Dalam periode 30 April hingga 6 Mei 2021 di kawasan Jawa Timur dan sekitarnya telah terjadi 12 kali kejadian gempabumi. Magnitudo terbesar pada periode ini adalah 5.1 SR dan magnitudo terkecil yaitu 2.4 SR. Dalam periode ini tercatat 9 kejadian gempabumi dangkal, 3 kejadian gempabumi menengah, dan tidak ada kejadian gempabumi dalam,” sambungnya.
Baca Juga: Gedung RSUD Mentawai Retak Usai Diguncang Gempa Magnitudo 5,7
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Haluan Bali, Fashion Lokal dengan AR dan Sentuhan Tradisi yang Tembus Pasar Global
-
Program BRI Peduli Berperan Aktif, Salurkan Donasi untuk Korban Terdampak Gempa Poso
-
Semangat BRI Peduli untuk Paskibraka Nasional 2025, Wujud TJSL Nyata dari BRI
-
Prestasi BRI di Panggung Global: 3 Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025
-
Layanan QLola by BRI Dukung Sektor E-Commerce hingga Fintech