Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 14 April 2021 | 15:05 WIB
ilustrasi. Jadwal Buka Puasa Ramadhan di Kota Malang dan Sekitarnya Rabu 14 April 2021. (Instagram Explore Sumsel)

SuaraMalang.id - Jadwal buka puasa Ramadhan Kota Malang hari kedua, Rabu (14/4/2021)

Ramadhan telah memasuki hari kedua, bagi umat muslim wajib melaksanakan ibadah puasa, yakni harus menahan lapar dan haus. Dan dengan menahan makan dan minum tersebut, maka juga menahan diri dari hawa nafsu (syahwat).

Dilansir dari nu.or.id, ketika seseorang berpuasa, maka ia akan menahan diri dari makan dan minum. Dengan tidak makan dan minum, maka hawa nafsu (syahwat) akan terkendali. Jika nafsu terkendali, maka sulit bagi setan untuk menggoda manusia, karena pintu utama bagi setan adalah hawa nafsu itu sendiri. Dengan terbebas dari godaan syaitan, ibadah pun lebih maksimal.

Dalam satu hadis, Rasulullah saw bersabda,

Baca Juga: Bantuan Korban Gempa Dianggap Tak Merata, Begini Penjelasan Pemkab Malang

: ! , , , ; .

"Abdullah Ibnu Mas'ud ra. berkata: ‘Rasulullah saw bersabda pada kami: "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." (Muttafaq 'Alaih)

Mengacu pada jadwal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, waktu magrib atau berbuka puasa hari kedua Ramadhan di Kota Malang dan sekitarnya jatuh pada pukul 17.30 WIB

Berikut waktu buka puasa atau waktu salat magrib di Kota Malang, Rabu 14 April 2021 :

IMSAK
04:06

Baca Juga: Banyak Rumah Rusak Saat Gempa Malang, BMKG: Struktur Bangunan Buruk

SUBUH
04:16

TERBIT
05:29

DUHA
05:56

ZUHUR
11:33

ASAR
14:52

MAGRIB
17:30

ISYA'
18:40

Imam Al-Ghazali, dalam Ihya 'Ulumiddin (juz 3, hal. 85) menjelaskan beberapa faedah atau manfaat saat perut dalam kondisi lapar. Di antara faedah terbesarnya adalah bisa menaklukkan hawa nafsu yang berpotensi untuk menjerumuskan dalam perbuatan maksiat.

Menurut Al-Ghazali, sumber utama perbuatan maksiat adalah hawa nafsu dalam diri manusia.

Sementara ‘bahan bakar’ hawa nafsu itu sendiri adalah makanan. Dengan mengurangi mengonsumsi makanan, maka hawa nafsu akan meredup dan seseorang mampu mengendalikan dirinya. Jika seseorang mampu mengendalikan diri, maka ia mampu arahkan tubuhnya untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan maksiat.

Load More