SuaraMalang.id - Buntut serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, seluruh jajaran kepolisian meningkatkan pengamanan dan pengawasan, termasuk di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Kapolresta Probolinggo Kota AKBP RM. Jauhari mengatakan, selain meningkatan pengamanan rumah ibadah, polisi juga mengawasi eks narapidana teroris (napiter) di wilayah hukumnya. Sebab, Kota Probolinggo pernah menjadi lokasi penangkapan belasan tersangka terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Untuk narapidana teroris yang telah bebas di Probolinggo, kami terus lakukan pemantauan terhadap potensi-potensi mereka kembali ke jaringannya. Kami pastikan sampai saat ini Kota Probolinggo terkendali dari aksi terorisme," katanya, dikutip dari Suaraindonesia.co.id jaringan Suara.com, Selasa (30/3/2021).
Jajaran satuan Intelkam, lanjut dia, Sabhara dan Babin Kamtibmas telah diinstruksikan untuk meningkatkan patroli dan pengawasan.
Baca Juga: Tujuh Terduga Teroris Ditangkap Terkait Bom Gereja Katedral Makassar
Ia menambahkan, penjagaan Mako Polres Probolinggo Kota juga ditingkatkan, lantaran sasaran aksi terorisme juga menargetkan pihak kepolisian.
"Sesuai petunjuk Kapolri, kami telah memperketat penjagaan dan pemeriksaan di Mako Polres Probolinggo Kota. Karena kami juga menjadi sasaran mereka (teroris)," sambungnya.
Sebelumnya, masih kata dia, Polres Probolinggo Kota bersama Kantor Kementerian Agama, Pemkot Probolinggo dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) telah bertemu dan membahas strategi mengantisipasi gejolak yang diakibatkan serangan bom Gereja Katedral Makassar.
Salah satu poin penting yang disepakati, yakni penghentian penyebaran foto dan video aksi bom bunuh diri di Makassar dan aksi terorisme lainnya.
"Ini penting, sebab kalau terus disebar akan menimbulkan ketakutan masyarakat yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama. Itu tujuan para teroris menciptakan ketakutan," pungkasnya.
Baca Juga: Tengku Zul Curigai Barang Bukti Seragam FPI Terduga Teroris, Ini Alasannya
Berita Terkait
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
Dosen Prodi Linguistik Indonesia UPN Jatim Ajak Siswa SMAN 2 Probolinggo Siap Hadapi Tantangan Bahasa di Era Digital
-
Serunya Belajar Bahasa: Tim Dosen Linguistik UPN Jawa Timur Menyapa Siswa SMK 1 Probolinggo
-
Cium Bendera Merah Putih saat Upacara di Penjara, Napi Teroris Ini Pilih Insaf
-
Pria Probolinggo Ancam Tembak Anies Ditangkap, Begini Kesaksian Keluarga Pelaku
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus