SuaraMalang.id - Masih tingginya eksploitasi anak di Kabupaten Situbondo jadi perhatian serius. Sebab, hal itu menentukan predikat sebagai kabupaten layak anak.
Persoalan itu diungkap Anggota Komisi IV DPRD Situbondo, Tolak Atin. Dijelaskannya, masih banyak fenomena eksploitasi anak, seperti pengemis anak di jalan dan pusat perbelanjaan Situbondo.
“Ini fakta, kami masih menjumpai banyak anak-anak seusia sekolah jadi pengemis di perempatan lampu merah maupun di sejumlah pusat perbelanjaan. Ini persoalan karena kita pernah mendapat penghargaan Kabupaten Layak Anak,” katanya, dikutip dari Jatimnet.com jaringan Suara.com, Rabu (24/3/2021).
Ia melanjutkan, sudah menjadi keharusan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang untuk melakukan penertiban. Khususnya terhadap anak-anak yang dieksploitasi atau dipekerjakan jadi pengemis maupun pengamen. Ia menyinggung peran dan tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Sosial, dan Satpol PP.
Ketiga OPD tersebut, lanjut dia, harus saling bersinergi, berkoordinasi untuk menertibkan dugaan adanya eksploitasi anak di bawah umur tersebut.
Ia juga mengkritik masih adanya sikap ego sektoral antar OPD, maka peran Bupati sebagai kepala daerah harus segera mengatasi hal itu.
“Ini tugas Bupati mengoordinasi lintas sektoral untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak. Selama ini, saya masih melihat ada ego sektoral dan saling lempar tanggung jawab sehingga program perlindungan anak tidak jalan optimal,” katanya.
Masing-masing OPD harus memberi perlindungan anak. Jangan sampai hak dasar anak, yaitu pendidikan, terbengkalai. Sebab, dari lima kriteria Kabupaten Layak Anak, yaitu sudah tidak ada lagi anak putus sekolah hingga usia 18 tahun.
“Kita tidak tahu anak-anak yang jadi pengemis maupun diajak jadi pengamen asalnya dari mana, tapi mereka perlu ditertibkan dan perlu pengawasan secara berkesinambungan agar sebagai kabupaten penyandang predikat Kabupaten Layak Anak benar-benar ramah anak,” ujarnya.
Baca Juga: Ringankan Petani, Situbondo Gelontorkan Rp 6 Miliar untuk Pupuk Subsidi
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Ustad Khalid Basalamah Cicil Pengembalian Uang Diduga Kerugian Negara ke KPK
-
BRI Peduli Beri Pelatihan Diversifikasi dan Penguatan Mutu Produk Pupuk Kompos di Bali
-
Kupas Tuntas Weton Pahing: Diberkahi Wibawa Alami, tapi Awas Langgar Pantangan Leluhur!
-
Modal Klik! Amankan Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu, 5 Link Langsung Cair di Sini
-
Waktunya Tambah Saldo, DANA Kaget Hari Ini Siap Beri Kejutan Amplop Digital