SuaraMalang.id - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mencatat angka pernikahan dini masih tinggi sepanjang 2020 lalu, prosentasenya 37 persen.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Pemkab Bondowoso, kasus pernikahan dini paling tinggi ada di Kecamatan Wringin. Kemudian Kecamatan Maesan, Tlogosari dan Grujugan.
Kabid Dalduk (Pengendalian Penduduk) DPPKB Bondowoso, Untung Kuzairi mengatakan, masih tingginya pernikahan dini berbanding lurus dengan angka kematian ibu dan bayi.
"Pernyataan tersebut dibenarkan oleh seorang ahli kandungan dan kebidanan, bahwa ada hubungan antara kesiapan organ reproduksi dengan usia ibu ketika hamil," katanya, dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Rabu (17/3/2021).
Baca Juga: Pabrik Sumpit Bondowoso yang Mencemari Lingkungan Ditertibkan Satpol PP
Pernikahan yang telah sesuai usia (dewasa), lanjut dia, maka organ reproduksi telah cukup baik dan matang.
"Serta bisa menjadi faktor penentu dari kesehatan dan keselamatan waktu melahirkan nantinya," imbuhnya.
Ia melanjutkan, angka kematian ibu melahirkan dan bayi di wilayahnya cukup tinggi, pada 2020. Dilaporkan 19 kasus kematian ibu atau 177,4/100.000 kelahiran hidup, dan 168 kasus kematian bayi atau 15,6/1000 kelahiran hidup.
"Kematian ibu dan bayi ini menjadi perhatian kita bersama. Salah satunya dengan mencegah pernikahan dini dan pernikahan pada anak," sambungnya.
Pemkab Bondowoso berupaya meningkatkan kesadaran bersama tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), sehingga berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Baca Juga: Masih Umur 5 Tahun, Pasangan Saudara Kembar Ini Dipaksa Orangtua Menikah
"Akhirnya, muara dari PUP ini diharapkan dapat meningkatkan IPM Kabupaten Bondowoso," jelasnya.
IPM Bondowoso, masih kata dia, berkisar pada angka 66,43 atau tumbuh 0,51 persen pada 2020 lalu. Ada kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, di angka IPM 66,09.
"Namun jika dibanding dengan IPM nasional, Kabupaten Bondowoso masih di bawah rata-rata. IPM nasional yakni pada angka 71,94," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Di Balik Gaun Pengantin, Luka Psikologis Pernikahan Dini
-
Minta Waktu Susun Eksepsi Tapi Ditolak Hakim, Tim Hasto: Kami Bukan Bandung Bondowoso
-
Profil Supratman Andi Agtas, Menteri Hukum Blak-blakan Ngaku Fans Agnez Mo di Pernikahan Dini
-
3 Rekomendasi Film dan Series Randy Martin, Horor hingga Drama Romantis
-
Biodata dr Amira Farahnaz, Dikaitkan dengan Sosok Doktif
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil