Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 01 Maret 2021 | 21:23 WIB
Proses pemakaman terduga teroris penyerang Gereja Katolik Santa Lidwina Sleman di Banyuwangi. [Foto: Times Indonesia]

SuaraMalang.id - Suliono, terduga teroris asal Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi meninggal. Jenazah pelaku penyerangan Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog, Kecamatan Gamping, Sleman itu dimakamkan di kampung halamannya, Senin (1/3/2021). 

Kapolsek Pesanggaran AKP Subandi mengatakan, jenazah tiba di rumah duka sekiyat pukul 14.00 WIB dan langsung dimakamkan di TPU setempat. 

"Tiba tadi sekira jam 14.00 WIB. Langsung dimandikan oleh keluarga," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Senin.

Jenazah Suliono, lanjut dia, diantar dari Jakarta menuju Banyuwangi. Penyebab meninggalnya akibat penyakit komplikasi.

Baca Juga: Terduga Teroris Ditangkap di Malang Eks Ketua RT dan Bekerja Sebagai Guru

"Informasinya komplikasi. Jenazah dikirim dari Jakarta ke Banyuwangi," sambung dia.

Proses pemakaman jenazah terduga teroris itu dijaga ketat aparat, polisi dan TNI sejumlah 15 personel. Selain itu juga mengawasi kegiatan agar mematuhi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. 

"Harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Beberapa orang tak bermasker kita tegur dan kita beri masker. Karena masa pandemi Covid-19 saat ini," ujarnya.

Perlu diketahui, Suliono merupakan pelaku penyerangan Gereja Lidwina saat jemaat melaksanakan ibadah pada 11 Februari 2018 silam. Beberapa orang terluka akibat serangan Suliono menggunakan senjata tajam. Salah satu korbannya Pastor Romo Prier yang memimpin ibadah.

Pelaku penyerangan Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog, Suliono berhasil dilumpuhkan oleh polisi sesaat setelah peristiwa penyerangan. Kasusnya pada saat itu ditangani oleh Densus 88 Mabes Polri.

Baca Juga: Mantan Ketua RT di Kabupaten Malang Diamankan Densus 88

Load More