SuaraMalang.id - Sejumlah 40 kepala keluarga (KK) di dua desa Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso direlokasi. Lantaran khawatir terjadi bencana tanah longsor susulan.
Camat Ijen Ifan Afandi mengatakan, sebanyak 40 KK di dua desa sudah direlokasi ke tempat lebih aman. Tujuannya untuk mengurangi risiko korban bencana tanah longsor.
"Mengingat rumah hunian mereka berada di Desa Kalianyar, Dusun Blawan yang rawan bencana. Memang sempat terjadi, rumah hancur semuanya," kata Camat Ifan Afandi, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id jaringan suara.com, Kamis (11/2/2021).
Ia melanjutkan, dampak peningkatan kasus bencana alam, belakangan ini. Masyarakat telah memahami pentingnya menjaga hutan di kawasan Gunung Ijen. Masyarakat bakal merubah aktivitas sebelumnya tentang alih fungsi lahan hutan.
Baca Juga: TKW Asal Jember Ditemukan Tewas, Sekitar Mata Penuh Luka Lebam
"Masyarakat bersama pemerintah sudah banyak melakukan reboisasi di hutan-hutan gundul untuk mengantisipasi terjadinya longsor," ujarnya.
Sementara itu, meski masuk wilayah rawan tanah longsor. Ternayata di Kecamatan Ijen Bondowoso, Jawa Timur belum dipasang sistem pendeteksi dini untuk pergerakan tanah atau Early Warning System (EWS).
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko mengatakan, bahwa sistem semacam itu penting untuk wilayah rawan longsor. Namun, belum ada pengadaan alat tersebut dari Pemkab Bondowoso.
"Saat ini belum ada alat EWS dari Pemkab Bondowoso di Kecamatan Ijen," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, sebagai upaya peningkatan kapasitas pengurangan risiko bencana, BPBD Bondowoso terus mengupayakan agar terdapat alat pendeteksi dini di daerah-daerah rawan.
Baca Juga: Ngaku Punya Ilmu Kebal, Dua Begal Babak Belur Dihajar Warga Jember
Ia menambahkan, BPBD Bondowoso sebenarnya memiliki alat deteksi pergerakan tanah. Namun fungsinya untuk mendeteksi pergerakan tanah yang disebabkan gempa tektonik.
"Sementara gerakan tanah dangkal, kami belum memiliki alat deteksinya," jelasnya.
Menurutnya, EWS telah terpasang di Kecamatan Binakal, Kecamatan Maesan dan Kecamatan Curahdami. Namun, bukan milik Pemkab Bondowoso.
"Sayangnya, alat tersebut merupakan EWS milik Kementerian ESDM yang belum dihibahkan kepada pemerintah daerah dan penempatannya ada di daerah barat karena juga rawan longsor," sambung dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, tejadi longsor di tujuh titik di Kawasan Kali Pahit Ijen Bondowoso, Senin (1/2/2021) lalu. Material longsor bahkan menutup akses menuju Wisata Ijen, dan sejumlah kendaraan sempat terjebak.
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Proyek 'Mercusuar' Jokowi Dibayangi Banjir dan Longsor Besar
-
Longsor Sampah Tewaskan 23 Korban di Uganda, Orang dan Hewan Ternak Terkubur Gundukan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Getok Tarif Masuk Pantai Selok Rp70 Ribu, 2 Pria di Malang Terancam Penjara
-
Pernyataan Penuh Arti: Mas Gum Sampaikan Maaf di Debat Terakhir, Apa Maksudnya?
-
Kris Dayanti-Kresna Dewanata Tawarkan Program Pembangunan Hijau
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus