SuaraMalang.id - Lereng Gunung Raung dipasang dua unit GPS atau Global Positioning System. Alat ini berfungsi untuk pengamatan dan pemantauan deformasi gunung api.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, bahwa GPS telah dipasang, pada Senin (8/2/2021).
"Pemasangan dilakukan di dua titik. Satu di Silo Jember dan satu lagi di Sumberwringin Bondowoso," kata Mukijo, seperti dikutip dari TIMESIndonesia.co.id jaringan Suara.com, Rabu (10/2/2021).
Mukijo melanjutkan, GPS merupakan sistem satelit navigasi, membantu menentukan posisi yang berbasis pada pengamatan satelit GPS. Cara kerjanya atau operasionalnya di gunung api, dengan survei GPS yakni menempatkannya pada titik yang ditetapkan koordinatnya dengan GPS.
Dengan penetapan titik secara akurat dan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat pada kecepatan perubahan koordinat di titik itu, maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api dapat dihitung dan selanjutnya dipelajari.
Pemantauan deformasi dilakukan dengan menggunakan GPS secara episodik dan atau kontinyu.
"Kalau untuk total GPS yang terpasang untuk Gunung Raung ada lima unit. Dua diantaranya ada di Banyuwangi yakni di PPGA Raung dan di Glenmore, satu lagi ada di Jampit Bondowoso," ungkap Mukijo.
GPS yang dipasang di lereng Gunung Raung tersebut berasal dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
Selain pemasangan GPS, upaya pemantauan gunung setinggi 3.332 Mdpl itu juga menggunakan uji laboratorium terhadap debu vulkanik. PPGA Raung saat ini masih terus mengumpulkan sampel abu untuk diteliti.
Baca Juga: Gunung Raung Alami Gempa Tremor Beramplitudo 3-16 MM, Semburan Abu 2000 Km
"Saat ini masih terus kita kumpulkan, setelah itu kami kirim ke pusat untuk dianalisa. Kalau untuk keluarnya hasil uji lab kapan kami belum tahu, yang pasti penelitian itu tidak menjadi acuan dalam mengambil keputusan," jelasnya.
Sekadar informasi, data PPGA Raung periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, Rabu (10/2/2021), asap kawah teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 1000-2000 meter di atas puncak kawah.
Abu vulkanik mengarah ke timur dan terdengar suara gemuruh. Sedangkan kegempaan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-24 mm (dominan 7 mm). Status Gunung Raung hingga saat ini masih level II (waspada).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Wisata Bromo, 2 Lansia Tewas!
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
Insiden Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, BGN Tanggung Jawab Penuh!