SuaraMalang.id - Anemia merupakan salah satu penyakit yang kerap menjadi kekhawatiran. Penyakit itu lantaran bisa berkontribusi pada bayi lahir stunting jika sang ibu mengalami anemia.
Tapi, tahukah, libanding lelaki, ternyata kondisi anemia lebih berisiko dua kali lipat dialami perempuan? Ini karena perempuan mengalami menstruasi dan kehamilan.
Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah, sehingga membuat pasokan oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah berkurang. Gejalanya meliputi pusing, pucat, lemas, mudah lelah, hingga sering hilang kesadaran.
Guru Besar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Prof dr Endang L Achadi, MPH, Dr PH mengatakan perempuan yang tidak menjaga pola makan bergizi seimbang, khususnya menjadi kebutuhan asupan zat besi lebih berisiko mengalami anemia sesaat, sebelum dan sesudah menstruasi.
Data yang didapatkan Prof. Endang menunjukkan remaja lelaki berusia 13 hingga 18 tahun, 12,4 persen di antaranya mengalami anemia. Sedangkan anemia pada remaja perempuan jumlahnya hampir dua kali lebih banyak dari lelaki, yakni 22,7 persen.
"Itulah kenapa pencegahan anemia sangat penting, karena anemia di Indonesia termasuk tinggi," ujar Prof. Endang dalam acara Temu Media Hari Gizi Nasional ke-61 Kemenkes, Jumat (22/1/2021).
Sedangkan risiko anemia yang membayangi ibu hamil, berkaitan erat dengan defisiensi atau kekurangan zat besi yang sudah dialami perempuan sebelum dan saat mengandung.
"Ini karena pada saat sebelum hamil itu ia sudah menderita anemia, tapi ada perempuan yang walaupun tidak menderita anemia, dia kekurangan zat besi saat hamil," terang Prof. Endang.
Saat hamil zat besi jadi nutrisi vital untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Itulah mengapa kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat 2 hingga 3 kali lipat karena jumlah darah yang bertambah 35 persen.
Baca Juga: Normalkah Ibu Hamil Mengalami Pendarahan? Ketahui Penyebabnya!
"Pada saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat baik untuk dirinya maupun untuk anaknya. Tapi saat dibutuhkan ternyata tidak ada zat besi yang cukup, sehingga mengalami anemia saat hamil," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Lewat AgenBRILink, BRI Hadirkan Layanan Inklusi Keuangan di 66 Ribu Desa
-
Akad Massal KPR FLPP: BRI Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah
-
Malam Minggu Makin Ceria, Dapatkan Tambahan Tabungan Dadakan Lewat DANA Kaget
-
Status Waspada Gunung Semeru: Erupsi Pagi Ini, Hindari Zona Merah Berikut!
-
UMKM Naik Kelas Bersama BRI di Ajang Halal Indo 2025