SuaraMalang.id - Masalah privasi pada aplikasi perpesan instan masih menjadi topik hangat. Pakar keamanan dunia maya Zak Doffman, menyoroti persyaratan privasi yang dianggap bermasalah.
Dikutip The Sun dari Forbes, Selasa (19/1/2021), dia menggambarkan, pengumpulan data Messenger sebagai "jauh lebih mengkhawatirkan" daripada WhatsApp. WhatsApp menjadi sasaran badai media sosial minggu lalu atas rencana perubahan yang diberlakukan pada persyaratan layanannya, memungkinkannya berbagi lebih banyak data pengguna dengan Facebook.
Beberapa penggemar menyatakan kekhawatiran bahwa pesan mereka akan diintai oleh raksasa media sosial itu, meskipun WhatsApp dengan keras membantah tuduhan tersebut.
"Bencana WhatsApp telah mengalihkan perhatian dari betapa buruknya invasi Messenger terhadap privasi Anda. Tidak ada pembenaran untuk itu," tulis Doffman.
Baca Juga: Kenali Apa itu FaceApp, hingga Bagaimana Sistem Kerjanya
Menurutnya, kita semua tahu Facebook mencari nafkah dari data kita tapi memang perlu ada batasan. Facebook, misalnya, secara terbuka mengaku membaca teks pribadi yang dikirim melalui Messenger dan menggunakan kontennya untuk menargetkan iklan dengan lebih baik kepada pengguna.
![Facebook Messenger. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/01/09/50573-facebook-messenger.jpg)
Aplikasi ini mengunduh lampiran file yang dikirim antara pengirim teks ke servernya sendiri, serta tautan ke berbagi file dan situs web. Data lokasi, kontak Anda, riwayat pembelian, riwayat pencarian, riwayat penelusuran, dan banyak lagi juga dikumpulkan oleh aplikasi.
Doffman, yang merupakan pendiri dan CEO perusahaan teknologi pengawasan Inggris, Digital Barriers, menyoroti bahwa WhatsApp melindungi pesan yang dikirim melalui layanannya dengan enkripsi ujung ke ujung. Ini berarti, tidak ada orang, termasuk WhatsApp dan Facebook, yang dapat membaca teks selain pengirim dan penerima.
Sementara Messenger menawarkan enkripsi sebagai bagian dari alat "percakapan rahasia", ini hanya didukung dalam obrolan antara dua orang.
"Kurangnya enkripsi ujung-ke-ujung inilah yang membuat Messenger menjadi pilihan bagi saya. Ini harus menjadi default untuk semua platform perpesanan yang Anda gunakan," tulis Doffman.
Baca Juga: 5 Poin Klarifikasi Whatsapp Soal Kebijakan Privasi Baru
Apple bulan lalu menjadi sorotan. Pembuat iPhone memperkenalkan label privasi baru untuk setiap aplikasi di App Store pada 14 Desember untuk meningkatkan transparansi seputar pengumpulan data.
Label muncul di halaman produk aplikasi, termasuk perangkat lunak Apple sendiri, memberikan ringkasan singkat tentang praktik data aplikasi kepada pengguna.
Mereka yang ditampar ke WhatsApp dan Messenger mengungkapkan daftar panjang data yang dilacak oleh aplikasi. Tangkapan layar dari mereka dengan cepat menjadi viral di Twitter.
Sebaliknya, layanan perpesanan Apple sendiri, iMessage, hanya meminta alamat email, nomor telepon, dan ID perangkat Anda, menurut Apple.
Doffman merekomendasikan siapa pun yang mengirim teks melalui Messenger atau Instagram, yang menurutnya "bahkan lebih buruk" untuk privasi Anda, beralih ke layanan terenkripsi, seperti WhatsApp.
Dia menambahkan bahwa mereka yang menginginkan opsi yang lebih aman harus memilih aplikasi pesan yang berfokus pada privasi, Signal, yang telah melihat lonjakan unduhan setelah kesalahan WhatsApp baru-baru ini.
"Dengan WhatsApp dan Signal yang berjalan secara paralel, Anda baik-baik saja dari perspektif keamanan dan privasi. Pada akhirnya, Anda akan menggunakan Signal sebagai default saat kontak ada, tetapi Anda kemungkinan akan tetap menggunakan WhatsApp saat tidak ada," beber Doffman.
Berita Terkait
-
Beda WhatsApp Web dan WhatsApp Desktop, Pilih yang Paling Sesuai Kebutuhan
-
Fitur Baru WhatsApp: Dari Rapat Spontan Sampai Bikin Acara, Semua Jadi Lebih Mudah!
-
Meta Akhirnya Siapkan Rilis Aplikasi Instagram ke iPad Apple
-
Bukan TikTok-Instagram! Ini Media Sosial Paling Disukai Orang Indonesia Tahun 2025
-
WhatsApp Menambahkan Fitur Bisukan Mikrofon dan Kontrol Kamera untuk Panggilan Masuk
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Inovasi dan Tradisi: Sinergi BRI dan Pengusaha Batik Tulis
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling