SuaraMalang.id - Berbagai upaya dilakukan untuk bisa menghentikan pandemi Covid-19. Berbagai temuan juga disebut membantu mengatasi perawatan pasien Covid-19. Salah satunya donor plasma konvalesen.
Donor plasma konvalesen disebut bisa membantu mengobati pasien Covid-19. Maka beberapa waktu lalu banyak penyintas Covid-19 yang akhirnya mendonorkan darahnya.
Meski demikian, tidak semua penyintas bisa melakukan donor darah konvalesen. Hal itu karena ada sejumlah syarat antara lain ialah, prnah positif Covid-19 dengan gejala, berusia 18-60, diutamakan laki-laki, tidak punya penyakit penyerta (kormobid).
Umumnya, penyintas Covid-19 mungkin akan mendonorkan darah konvalesennya sebanyak satu kali. Tapi berbeda dengan Prasetyo Nurhardjanto. Ia melakukan donor hingga empat kali.
Baca Juga: Tunjukkan Hasil Swab, Vicky Prasetyo Klaim Kalina Oktarani Negatif Covid-19
"Kok bisa lebih dari tiga kali? Berawal dari saya menanggapi sebuah blasting WA tentang kebutuhan plasma dari pasien yang dirawat di sebuah RS di Menteng, Jakarta Pusat. Saya hubungi pihak keluarga dengan menjelaskan bahwa saya sudah tiga kali donor, tetapi jika pihak keluarga mau mencoba, saya bersedia diperiksa rapid Antibodi," kata Prasetyo dalam keterangannya yang diterima Suara.com, baru-baru ini.
Minggu lalu ia kemudian melakukan tes rapid antibodi. Hal itu untuk mengetahui jumlah IgG yang masih reaktif.
"Artinya, plasma saya masih punya “prajurit” antibodi yang dapat ditransfusi kepada pasien. Dan setelah konsultasi dengan dokter yang merawat dan dokter di PMI, maka saya dinyatakan “lolos” untuk berdonor plasma yang ke-4 kalinya," ujar dia.
Ia juga menceritakan bahwa dalam 28 menit, dirinya bisa mengeluarkan 450 ml plasma. Itu artinya bisa menolong pasien lain untuk dua kantong plasma.
"Donor plasma konvalense ibaratnya adalah mengirimkan prajurit antibodi ke pasien Covid19. Itulah sebabnya, pasien Covid dengan tanpa gejala (OTG), tidak direkomendasi bisa berdonor karena “prajuritnya” dianggap tidak cukup kuat," ujar Prastyo.
Baca Juga: Daftar 7 Wilayah yang Kena PSBB Jawa-Bali
Lebih jauh ia juga mengatakan, bahwa semakin parah pasien, saat sembuh,pasien itu akan punya antibodi yang baik.
Berita Terkait
-
BRI Kontribusi Ketersediaan Kebutuhan Darah PMI Sumatera Selatan
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Demi Aksi Kemanusiaan, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar Donor Darah
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Korban Hanyut di Pantai Balekambang Malang Akhirnya Ditemukan
-
Sosok Bule Jerman yang Selamatkan Santri Terseret Ombak Pantai Balekambang
-
Wali Kota Malang Ingin Pindahkan 4 Sekolahan Ini dari Jalan Bandung
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial