Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 28 Desember 2020 | 17:16 WIB
Wali Kota Malang Setiaji mulai bekerja setelah dinyatakan bebas Covid-19 (Suara.com/Aziz Ramadani)

SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji bercerita pengalamannya terpapar Covid-19 kepada pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama. Dijelaskannya, bahwa virus asal Wuhan Tiongkok itu mengerikan.

Sutiaji masih tak menyangka dirinya sampai tertular virus. Lantaran kondisi tubuhnya sehat sebelum terbukti positif Covid-19 melalui hasil tes usap atau swab test, pada 1 Desember 2020 lalu. Kekinian Ia telah dinyatan sembuh dan sehat kembali.

"Perlu saya ceritakan betapa ngerinya penyakit (Covid-19) ini. Saya tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan juga tidak memiliki penyakit hipertensi. Begitu terpapar, Covid ini telah menyerang jantung saya dan tensi saya naik diluar ambang batas (120/170), " kata Sutiaji, melalui keterangan tertulisnya diterima suaramalang.id, Senin (28/12/2020).

Bahkan, lanjut dia, untuk berjalan 10 langkah saja nafasnya tersengal.

Baca Juga: Ajang Bintang Suara Diserbu Pendaftar, Ayo Warga Malang Jangan Ketinggalan

“Nafas saya terasa berat dan tersenggal – senggal,” imbuhnya.

Atas dasar pengalaman itu lah, Pemkot Malang mengeluarkan surat edaran tentang pengetatan penerapan protokol kesehatan, termasuk mengatur kegiatan beribadah.

"Artinya bukannya kami tidak cinta majelis, namun itu semua untuk kemaslahatan bersama. Karenanya saya juga titipkan hal tersebut termasuk memperpendek khotbah Jumat dan pengaturan jemaahnya," jelasnya.

Sutiaji juga mengingatkan tentang potensi serangan gelombang kedua Covid-19. Merespon itu, Pemkot Malang merekomendasikan agar pasien Covid-19, meskipun tak bergejala, agar tidak isolasi mandiri di rumah.

“Meminimalisir penyebaran dengan memanfaatkan RS Lapangan. Penting juga menerapkan 3M secara disiplin,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Siapkan Tim Pemburu Kerumunan Pesta Malam Tahun Baru di Malang

Perlu diketahui, berdasarkan laporan Satgas Covid-19 Kota Malang, jumlah konfirmasi positif mencapai 3.610 kasus, per 28 Desember 2020. Sejumlah 2.902 telah dinyatakan sembuh, sedangkan 354 diantaranya meninggal dunia. Kota Malang kembali berstatus zona merah penyebaran virus.

Load More