Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 20 Desember 2020 | 16:46 WIB
Nampak depan, Situasi Whize Prime Hotel Malang di Jalan Basuki Rahmat, Minggu (20/12/2029). Jelang pemberlakuan rapid test antigen, banyak pemesan hotel di Kota Malang yang membatalkan. [Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]

SuaraMalang.id - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberlakukan wajib rapid test antigen untuk turis yang berkunjung ke kota tersebut dikeluhkan sejumlah pengelola hotel setempat. Lantaran rencana tersebut, banyak tamu yang membatalkan pesanan hotel.

Sebelumnya pada Jumat (18/12/2020) lalu, Wali Kota Malang Sutiaji merencanakan wajib rapid antigent kepada pendatang di Kota Apel tersebut bertepatan dengan momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah tersebut untuk menekan angka Covid-19 yang semakin hari mengalami kenaikan drastis.

General Manager (GM) Whize Prime Hotel Malang Azis Sismono mengungkapkan, banyak tamu yang sudah booking (daftar) membatalkan rencananya untuk bermalam pada saat momen Nataru.

"Ini sangat disayangkan, kalau dari sisi pengusaha pastinya mengalami kerugian. Apalagi para wisatawan yang ingin menginap langsung membatalkan karena tahu ada syarat seperti itu," ujarnya seperti dilansir TIMES Indonesia-jaringan Suara.com pada Minggu (20/12/2020).

Baca Juga: Malang Zona Merah, Pemkot Hentikan Sementara Operasional Gedung Bioskop

Dia mengungkapkan, setelah beredarnya kabar terkait wajib rapid antigen bagi para wisatawan, sebanyak 50 tamu hotel membatalkan rencana menginapnya.

"Ini saja sudah ada sekitar 50 pemesan yang telah membatalkan. Para tamu juga mengkonfirmasi alasannya karena ada rencana aturan itu," ungkapnya.

Berbeda dari tahun sebelumnya, lanjut Azis, para tamu hotel pada tahun ini tidak ada yang menyewa jauh-jauh hari.

Hal ini dilakukan karena pertimbangan mereka, mengingat kondisi Covid-19 juga masih tidak menentu.

"Sekarang ini trennya para tamu hotel memesan selalu dadakan, takutnya memang tiba-tiba ada peraturan baru ada lonjakan baru. Akhirnya orang jadi males, mereka menunggu pasti baru pesan," ungkapnya.

Baca Juga: Viral Foto Pasien Covid-19 Dirawat di Lobi, Begini Tanggapan RSSA Malang

Load More