SuaraMalang.id - Seorang ibu di Malang ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Jumat (21/7/2023). Tidak jauh dari jasadnya, sang anak tergeletak tidak bernyawa.
Korban diketahui bernama Mujiati dan anaknya, yakni Aqila. Keduanya tinggal di Dusun Karangan, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Tetangga korban Joko Harupan mengatakan, jasad korban ditemukan di dalam rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB. Warga yang curiga rumah Mujiati sepi tak seperti biasanya mendongkrak memaksa masuk.
“Pagi itu curiga nggak ada suara dari dalam rumah, kondisi rumahnya terkunci. Terus sama warga dan Pak RT juga akhirnya dicongkel dari jendela,” ujar Joko dikutip dari Beritajatim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (21/7/2023).
Awalnya, warga tidak bisa langsung masuk karena lubang kecil. Ketua RT kemudian meminta seorang anak kecil untuk masuk melalui celah-celah jendela yang dicongkel.
“Saat masuk itu lihat anaknya tergeletak di kamar, bersimpah darah, ibunya gantung diri di dapur yang depan letter L itu,” katanya.
Muncul dugaan anaknya meninggal dunia lebih dulu dengan luka sayatan di nadi pergelangan tangannya. Kemudian sang ibu gantung diri.
“Anaknya disayat nadinya, terus ibunya bunuh diri,” tukasnya.
Petugas kepolisian lantas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro dan Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar turun langsung.
Baca Juga: Pengidap Gangguan Mental di Indonesia Terus Meningkat, Terbanyak Alami Depresi dan Ingin Bunuh Diri
Tim Inafis Polres Malang juga diterjunkan untuk melakukan identifikasi dua jenasah ibu dan anak di lokasi kejadian.
Muncul dugaan tewasnya ibu dan anak tersebut terkait dengan penarikan utang yang dilakukan oleh rentenir. Korban dibentak-bentak, yang membuatnya tidak kuat dan memutuskan untuk mengakhiri hidup.
“Sering ditagih utang ke rumah, datang ke rumah marah-marah bentak-bentak kalau nagih utang, semacam bank titil gitu, tapi bukan pinjol,” kata Joko.
Dugaan pinjaman tersebut yang melatarbelakangi ibu dan anak bunuh diri juga disampaikan Ketua RT 1 Ahmad Toyyib Fadillah
“Indikasi utang piutang dengan bank titil. Bank titil itu nagih sambil marah-marah. Kemarin itu masih nagih,” kata Toyyib.
Toyyin menyampaikan, dulu aksi penagihan itu sempat diamankan warga karena mereka mencari keberadaan Mujiati.
“Dulu nagihnya dia di pos, saya tegur baik-baik. Kalau nagih ke rumah saja baik-baik. Saya tahu sendiri hari Jumat yang seminggu lalu dua orang di sini. Kalau nggak dikasih ditunggu sampai malam,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Sepatu Adidas Terbaik 2025: Ikonik, Wajib Dimiliki
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 22 Juli: Klaim Skin Evo dan Bundle Squid Game
- Rp6 Juta Dapat Motor BeAT Bekas Tahun Berapa? Ini Rekomendasinya!
- 47 Kode Redeem FF Terbaru 22 Juli: Ada Skin SG, Reward Squid Game, dan Diamond
Pilihan
-
Head to Head Timnas Indonesia U-23 vs Thailand: Misi Lanjutkan Dominasi
-
Harga Emas Antam Terus Melorot, Hari Ini Rp 1.934.000 per Gram
-
Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
-
Ekslusif: Melihat dari Dekat Aksi Mohamed Salah dkk di Kai Tak Stadium Hong Kong
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas 20 Jutaan, Aura Jadul dengan Kegagahan di Jalanan
Terkini
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!
-
Doa Memohon Pasangan yang Baik Hati dan Tidak Sombong Dalam Agama Islam
-
BRI Rayakan Hari Anak Nasional 2025 dengan Edukasi Pertanian di Garut