SuaraMalang.id - Berbeda dengan gangguan ginjal akut pada kasus-kasus yang dilaporkan sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pemerintah bergerak cepat menangani gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak.
"Agustus lalu, kami melihat laporan dari kasus gangguan ginjal akut meningkatkan sangat signifikan ada 36 kasus. Oleh karena itu, awal September langsung kami klarifikasi data itu dan mencocokkan informasi data itu dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)," kata Nadia dalam sebuah diskusi yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Setelah melakukan banyak pembahasan tentang kasus tersebut, lanjutnya, IDAI setuju kasus yang terjadi saat ini adalah penyakit gagal ginjal yang berbeda.
Menurut Nadia, Indonesia menghadapi kondisi klinis atau gejalanya seperti orang gangguan ginjal akut. Pasien tidak bisa buang air kecil secara tiba-tiba, tapi tidak disertai dengan penyakit-penyakit sebelumnya, padahal gangguan ginjal akut biasanya ada penyakit bawaan atau penyakit infeksi atau penyakit lainnya.
"Kalau yang ini kami temui adalah dalam waktu singkat penyakitnya cepat sekali menjadi buruk dan tidak ada gejala khas," jelasnya.
Bahkan, Kementerian Kesehatan tidak menemukan penyebab konsisten dari kasus tersebut dalam pemeriksaan yang dilakukan semisal membiakkan virus, membiakkan bakteri dan jamur dari spesimen darah dan urine.
Umumnya, kemungkinan sembuh gagal ginjal akut lewat cuci darah sangat besar hingga 90 persen. Namun, itu berbeda dengan gangguan ginjal akut yang menjangkiti banyak anak-anak terkhusus Agustus sampai Oktober 2022. Nadia mengatakan, tindakan cuci darah tidak memberikan hasil yang signifikan.
"Hanya 30 persen pada awal Agustus-September itu yang kemudian bisa sembuh dengan sempurna," terang Nadia.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pemerintah masih terus mencari tahu penyebab penyakit tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Anak Gagal Ginjal Akut, Ganjar Minta Layanan Kesehatan Proaktif
Sejauh ini, indikasi mengarah ke intoksikasi karena kemudian ada informasi dari kondisi yang sama dialami di Gambia, Afrika Barat, akibat adanya zat toksik cemaran dari pelarut yang selama ini digunakan untuk melarutkan atau menstabilkan cairan obat dalam bentuk sirop.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pemerintah memastikan obat antidotum Fomepizole injeksi untuk pengobatan pasien gangguan ginjal akut diberikan gratis kepada seluruh pasien.
Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura dan diuji coba kepada sepuluh dari 11 pasien gangguan ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Hasil uji coba itu memperlihatkan kondisi pasien yang membaik dan sebagian stabil. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Antisipasi Anak Gagal Ginjal Akut, Ganjar Minta Layanan Kesehatan Proaktif
-
Polri Terbitkan Telegram Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut, Berikut Isinya
-
Polri Terbitkan Telegram Soal Gagal Ginjal Akut Untuk Kepolisian di Seluruh Wilayah
-
Seorang Balita 2 Tahun di Nagan Raya Meninggal Diduga Gangguan Ginjal Akut
-
Bantu BPOM Awasi Peredaran Obat Sirop, Kemenkominfo Lakukan Patroli Siber
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Layanan BRI Taipei Permudah Transaksi Keuangan PMI, Dapat Sambutan Positif
-
Ini 8 Kontribusi Nyata BRI dalam Mendukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
BRI Consumer Expo 2025 Hadir di Mall Paskal 23, Bandung hingga 17 Agustus 2025
-
Fauzia: Gulalibooks Memperoleh Fasilitas Pinjaman dari BRI dengan Subsidi Bunga 0%
-
Corporate Secretary: BRI Terus Jalankan Program Pemberdayaan yang Menyentuh UMKM