SuaraMalang.id - Tren kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Banyuwangi, Jawa Timur terbilang cukup signifikan. Ini terlihat dari sedikitnya 16 keluarga yang renggang akibat persoalan ekonomi yang belum mapan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini dari 16 jumlah keluarga yang bermasalah, dia menyebut jika di Banyuwangi disinyalir masih banyak kasus serupa yang belum terkontrol dan dilaporkan ke pihak Dinsos PPKB Banyuwangi.
"Jadi angka KDRT ini berdasarkan pengaduan yang masuk ke kami. Kemungkinan di lapangan ada kasus serupa, tapi tidak dilaporkan," kata Henik, Rabu (5/10/2022).
Sebanyak 16 angka yang terhitung terdiri dari kekerasan yang berbeda. Adapun rinciannya, kekerasan psikis 11, kekerasan seksual 3, kasus penelantaran 2.
Dari seluruhnya rata-rata keluarga renggang akibat ekonomi yang kurang beruntung.
Dari titik persoalan ekonomi itulah, kemudian keluarga-keluarga tersebut renggang. Sebab salah satu bahkan keduanya sama-sama melakukan tindakan yang kurang tepat.
"Faktor penyebab yang paling banyak itu karena urusan ekonomi biasanya. Dari situ akhirnya orang bekerja ke luar negeri. Maupun jika tidak ke luar negeri, terpisah lah, akhirnya LDR (hubungan jarak jauh)," cetusnya.
Lalu, dari pola komunikasi jarak jauh tersebut timbul unsur-unsur kerenggangan dan membuat hubungan kurang harmonis. Disaat sudah pulang ke rumah tidak sesuai yang diharapkan. Dimana salah satu pihak muncul kecurigaan berlebihan.
Usut punya usut, setelah diwarnai rencana rasa curiga. Mereka akhirnya sering bertengkar hingga memicu adanya kekerasan.
Baca Juga: Imbas KDRT Lesti Kejora, Rizky Billar Dikeluarkan dari Host Dangdut Academy
"Jadi LDR itu memicu, setelah itu hubungannya kurang baik. Terus juga tidak menutup kemungkinan orang ketiga. Selanjutnya ada juga yang karena anak. Tetapi paling banyak karena ekonomi awalnya," jelas Henik.
Kontributor : Achmad Hafid Nurhabibi
Berita Terkait
-
Tarif Impor Naik, Komisi VI Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
-
Bursa Saham Indonesia Gelap, IHSG Anjlok 9,19 Persen pada Perdagangan Perdana
-
Alasan Indonesia Diprediksi Tetap Kuat Meski Ekonomi Diguncang Tarif Trump
-
Prabowo Bakal Hadir di Sarasehan Ekonomi Bareng Investor, Pemred, hingga Masyarakat
-
Anggota Protokoler Kapolri Minta Maaf usai Toyor dan Ancam Jurnalis ANTARA di Semarang!
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Naik Kelas Berkat KUR BRI: Perjuangan Suryani Membangun Ekonomi Keluarga
-
Warga Senang, Desa Wunut Bagikan THR dan Hadirkan Program Perlindungan Sosial
-
Habbie, UMKM Telon Aromatik Terbaik Siap Ekspansi Pasar Global Bersama BRI
-
4 Wisata di Kawasan Cangar Ditutup Usai Longsor yang Hempaskan 2 Mobil
-
BRI Raih Penghargaan Internasional Atas Prestasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab