"Jika ada yang berpikir saya di sini untuk mengalihkan kasus Sambo, saya bahkan tidak tahu dia siapa. Tapi saya akan bantu supaya @ListyoSigitP mendengar desakan kalian," kata Bjorka dalam cuitannya di Twitter Senin (12/9/2022) kemarin.
Data pribadi Tito ini disebarkan lewat grup Telegramnya. Bjorka menyampaikan, Sambo adalah 'orangnya' Tito. Tito adalah mantan kapolri yang menjabat dari tahun 2016 sampai 2019. "Anda bisa bertanya soal Sambo ke dia. Karena Sambo adalah orangnya," kata Bjorka.
Selain Tito, Bjorka menyerang Menkominfo Johnny G. Plate. Kata Bjorka, Johnny G. Plate mengganti nomor teleponnya setelah disebarkan ke publik. Johnny mengganti nomornya ke nomor telepon Amerika Serikat yang diawali dengan kode +1.
"Kenapa Anda ganti nomor telepon ke nomor telepon AS pak @PlateJohnny? Apa betul nomor Indonesia tidak aman lagi digunakan," kata Bjorka.
Baca Juga: Sebut Data yang Dibocorkan Bukan Rahasia, Hacker Bjorka Serang Mahfud MD
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga diserang oleh Bjorka. Ia menyebarkan nama, alamat, NIK, nomor telepon, nama istri dan orang tua dari mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Doxing tersebut disertai pesan yang meledek dari Bjorka. "Apa Anda sudah mengatasi masalah banjir dan macet pak (Anies Baswedan)? Karena Jakarta bukan cuma Sudirman dan Thamrin," kata Bjorka.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Bobby Rizaldi meminta Badan Siber Sandi Negara atau BSSN dan Siber Polri menangkap orang di balik Bjorka tersebut.
"Segera bertindak, investigasi, menelusuri dan bersama divisi Cyber Crime Polri menangkap pelakunya," katanya dikutip dari detik.com.
Ia menyampaikan dalam undang-undang atau RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) pengendali data baik lembaga negara maupun swasta berkewajiban untuk melindungi data warga negara Indonesia atau WNI.
Baca Juga: Cegah Serangan Bjorka, Ditsiber Polri Gabung Timsus Bentukan Presiden Jokowi
UU itu sampai saat ini belum disahkan. Ia pun berharap, dengan dibangunnya Comp Security Incident Response Team (CSIRT) ke depan kebocoran data pribadi bisa dicegah.
"Koordinasi antar lembaga akan diatur juga dalam UU ini, termasuk kerjasama antar lembaga negara," jelasnya.
"Semoga sampai CSIRT ini terbentuk, peretasan dan kebocoran data di lembaga negara bisa dicegah dan data pribadi milik masyarakat terlindungi," ujarnya soal Hacker Bjorka.
Berita Terkait
-
Sebut Data yang Dibocorkan Bukan Rahasia, Hacker Bjorka Serang Mahfud MD
-
Cegah Serangan Bjorka, Ditsiber Polri Gabung Timsus Bentukan Presiden Jokowi
-
Data Rahasia Milik Presiden Jokowi Masih Aman dan Terjaga, Katanya Pemerintah Sedang Perkuat Keamanan Data Pribadi
-
Muncul Akun Twitter Diduga Milik Bjorka, Ngaku Santai Nunggu Digrebek Hingga Tawarkan Bantuan ke Pemerintah
-
3 Lembaga Negara Bersatu dalam Tim Khusus Melawan Serangan Siber Bjorka
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!