SuaraMalang.id - Bagi ayah-bunda yang memilik anak dengan autisme disarankan agar anaknya tidak dimasukkan pendidikan usia dini (PAUD) lebih dulu.
Demikian disampaikan Dokter spesialis anak konsultan neurologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hardiono D. Pusponegoro.
Menurut dia, akan ada efek yang tidak bagus ketika anak dengan autisme langsung dimasukkan ke PAUD tanpa melalui terapi lebih dahulu. Hal ini disampaikannya dalam diskusi "Anak Terlambat Bicara, Speech Delay atau Autisme? Kupas Tuntas Autisme Pada Anak".
"Harus terapi dulu. Kalau interaksinya sudah lumayan, komunikasi dan bicaranya ada sedikit-sedikit silahkan masuk PAUD. Tetapi kalau dari awal dijeblosin, biasanya kurang bagus," katanya, Kamis (08/09/2022).
Prof Hardiono mengatakan target penanganan anak dengan autisme diawali dengan dia dapat berbicara kemudian mampu menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Tahapan anak bicara dimulai dengan ekolalia atau meniru apa yang dia dengar.
"Tahapan dia bicara itu memang dimulai dengan ekolalia atau meniru apa yang dia dengar. Enggak apa-apa memang begitu. Nanti lama-lama ditambah pemahamannya," kata dia.
Menurut Prof Hardiono, agar anak dapat memahami hal-hal dengan baik maka perlu mendapatkan terapi yang dapat mengajarkannya berkomunikasi sekaligus berbicara.
Dia menyebut terapi perilaku atau behavioral therapy yang juga dikenal sebagai ABA (applied behaviour analysis) sebagai standar perawatan autisme.
"Enggak bisa speech therapy, enggak bisa sensor integration," katanya menambahkan.
Seperti disiarkan Healthline beberapa waktu lalu, ABA termasuk terapi yang dapat meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan belajar melalui strategi penguatan.
Baca Juga: 5 Karakter Pengidap Autisme di Film dan Drama Korea, Woo Young Woo Jadi Pengacara yang Cerdas
Banyak ahli menganggap ABA sebagai pengobatan standar emas untuk orang dengan kondisi gangguan kognitif setelah cedera otak, gangguan makan, kecemasan dan kondisi terkait seperti gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan fobia.
Berita Terkait
-
Belajar Memahami Anak Autisme Melalui Buku Kado Alma untuk Dila
-
Gemas dan Haru Jadi Satu, Ini Jadinya Kalau Model Disabilitas Tampil di Ajang Fashion Show
-
Apa Itu Autism Spectrum Disorder? Begini Cara Memahami Individu dengan Autisme
-
Orang Tua Mesti Tahu, Ini Tanda Awal ADHD Pada Anak
-
Dapat Menyebabkan Gangguan Perilaku, Ini Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Volume Kendaraan di Tol Singosari Meningkat, Ini Tips Berkendara Aman yang Harus Dilakukan
-
Program BRI Menanam "Grow & Green Diwujudkan di Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno
-
Isi Rumah Warga Gondanglegi Malang Ludes, Pelaku Ternyata Orang Terdekat
-
BRImo Jadi Solusi Transaksi Digital yang Cepat, Aman, dan Efisien Selama Libur Lebaran
-
BRI Dampingi Nasabah Lewat Layanan AgenBRILink, Permudah Transaksi saat Mudik Idulfitri 2025