SuaraMalang.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor di Ponorogo, Jawa Timur akhirnya buka suara terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya seorang santri asal Palembang bernama AM.
Pihak Ponpes pun mengakui telah ditemukan adanya dugaan penganiayaan itu dan telah mengambil tindakan. Yakni dengan mengeluarkan santri yang diduga terlibat dalam penganiayaan.
Mendengar hal itu, Hotman Paris yang dari awal mengawal kasus ini merasa heran. Ia bahkan bertanya kenapa pelaku tidak langsung diserahkan kepada pihak berwajib.
"Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan. Kenapa tidak lapor polisi? Kenapa hanya pecat? Kenapa pelaku dikembalikan ke orang tua?," tulisnya dalam keterangan unggahan di akun instagram pribadinya @hotmanparisofficial.
Ia mengatakan, seharusnya pihak ponpes langsung menyerahkan pelaku ke polisi.
"Harusnya antar ke polisi. Agar Polres Ponorogo hubungi sahabat keluarga korban," tutupnya.
Hotman juga mengunggah sebuah video pernyataan dari juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid.
Melalui keterangannya, pihaknya meminta maaf atas peristiwa meninggalnya salah seorang santri.
"pernyataan resmi pondok modern Darussalam Gontor terkait wafatnya santri ananda AM dari Palembang. Permohonan maaf dan belasungkawa atas wafatnya santri ananda AM dari Palembang," ujarnya.
Baca Juga: 4 Fakta Kasus Kematian Santri Gontor Albar Mahdi diduga Dianiaya di Pondok
Ia juga menyampaikan beberapa hal terkait meninggalnya santri bernama AM, asal Palembang pada Senin pagi 22 Agustus 2022 lalu.
Pertama, keluarga besar pondok modern Darussalam Gontor memohon maaf sekaligus berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban. Khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.
"Kami menyesalkan peristiwa yang berujung pada meninggalnya korban. Berharap peristiwa serupa tidak terjadi di kemudian hari," imbuhnya.
Pihaknya juga meminta maaf karena proses pengantaran jenazah yang dianggap tidak jelas dan tidak terbuka.
Ia mengungkapkan, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban sampai meninggal.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya langsung bertindak cepat dengan menindak, menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.
Pada hari yang sama saat korban meninggal, pihaknya mengklaim sudah menjatuhkan sanksi tegas terhadap pelaku. Yakni dengan mengeluarkan santri dari pondok modern Darussalam Gontor secara permanen.
Pihaknya juga mengaku siap mengikuti segala bentuk upaya penegakan hukum.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu dari salah satu santri Pondok Pesantren Gontor 1 Ponorogo mengadu ke pengacara Hotman Paris terkait kematian anaknya yang diduga akibat kekerasan. Luka lebam terlihat di sekujur tubuh korban.
Soimah, ibu dari santri tersebut lantas mengadu ke Hotman Paris untuk meminta bantuan hukum pada Minggu (4/9/2022).
Unggahan tersebut pun mendapat beragam komentar dari warganet.
"saya juga herannya disitu, kok cuma dikeluarkan, gak langsung kasih ke polisi," ujar dedik***
"kasusnya hampir sama dengan sambo nih, hanya ini versi pesantren, sudah dipegang bang hotman baru minta maaf," kata lumba***
"viral baru minta maaf, proses hukum harus lanjut," ujar nur***
"demi nama baik," kata fahmi***
"penjelasannya kurang nih, harusnya kasih alasan kenapa gak bisa langsung dikasih ke pihak berwajib," komen dedi***
"ini kenapa tidak dihukum? Padahal sudah menghilangkan nyawa," kata melly***
Kontributor : Fisca Tanjung
Tag
Berita Terkait
-
4 Fakta Kasus Kematian Santri Gontor Albar Mahdi diduga Dianiaya di Pondok
-
Pernyataan Lengkap dan Permintaan Maaf Gontor Atas Meninggal Seorang Santri Diduga Dianiaya
-
Terpopuler Kemarin: Santri Ponpes Gontor Tewas Dikeroyok Senior hingga Demo SMKN 1 Boyolangu Gegara Tarikan Sumbangan
-
Astagfirullahaladzim, Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya
-
Surat Terbuka Soimah, Ibu di Palembang Curiga Kematian Anak di Ponpes Gontor
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Cetak Aiko Maju, UMKM Tangguh Pemasok Bahan Utama Program MBG di Kepulauan Siau
-
Cara Klaim Kompensasi Tiket KA Akibat Argo Bromo Anggrek Anjlok
-
KA Argo Bromo Anggrek Anjlok, Ini Daftar Kereta Api Terdampak Yang Dibatalkan
-
Transformasi BRIVolution Reignite & fokus UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan BRI
-
Jangan Salah Pilih! Panduan Lengkap Memilih Vitamin yang Aman untuk Keluarga