Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 15 Agustus 2022 | 13:26 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Kepulauan Marshall. (Pixabay)

SuaraMalang.id - Salah satu negara di dunia yang tidak tersentuh Covid-19 sejak awal kemunculan dua tahun silam, Kepulauan Marshall di Pasifik, akhirnya terinfeksi juga. Bahkan laju pertambahannya sangat cepat sejak Jumat (12/8/2022) pekan lalu.

Jumlah kasus infeksi virus corona melonjak hanya beberapa hari setelah negara Pasifik itu mencatat penyebaran virus lokal pertamanya. Bahkan di ibu kota Majuro, total kasus hampir dua kali lipat sejak Jumat.

Angka-angka terbaru menunjukkan bahwa satu dari sepuluh penduduk kota itu telah terinfeksi dalam beberapa hari terakhir.

Menteri Kesehatan, Jack Niedenthal mengatakan, sekitar 75 persen tes di seluruh negeri menyumbang hasil positif.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Shanghai Akan Kembali Buka Sekolah Pada Awal September

Sebelumnya, sejumlah pulau Pasifik itu berhasil mencegah virus corona di awal pandemi melalui pembatasan ketat

Kepulauan Marshall, yang berpenduduk 59.000 jiwa adalah salah satu negara terakhir di dunia yang tidak tersentuh Covid-19, sebelum dua kasus teridentifikasi pada Oktober 2020 lalu oleh pasangan yang baru tiba dari AS dan kemudian diisolasi dari yang lain.

Satu minggu yang lalu masih tidak terlihat adanya penularan virus secara komunitas, yang berarti bahwa Covid belum terdeteksi menular dari orang ke orang.

Tetapi pada hari Senin, penyebaran lokal pertama dikonfirmasi. Pemerintah menanggapi dengan menyatakan 'keadaan bencana kesehatan'. Sekolah kemudian ditutup dan melaksanakan berbagai tindakan kesehatan masyarakat.

"Ledakan kasus telah membuat Kepulauan itu bergeser dari strategi 'pencegahan ke mitigasi', tulis Niedenthal dalam pembaruan Facebooknya.

Baca Juga: Hits Kesehatan: Dipeluk Hingga Rusuk Patah, Penyebab Jantung Bengkak Seperti Roy Kiyoshi

"Hari-hari karantina pada saat kedatangan sekarang sudah berakhir," katanya.

Tidak ada penguncian yang diperintahkan, tetapi Radio Selandia Baru (RNZ) melaporkan bahwa banyak orang memilih untuk tinggal di rumah, dengan kebaktian gereja dibatalkan dan restoran tampak sepi.

Sejak Oktober 2020, dua kematian telah dilaporkan di seluruh Kepulauan Marshall, dan total kumulatif 3.036 kasus telah dicatat.

Namun, hanya sembilan rawat inap yang tercatat pada saat pembaruan Facebook Niedenthal pada hari Senin, dengan angka menunjukkan bahwa 70 persen orang Marshall telah divaksinasi sepenuhnya.

Niedenthal, yang memposting awal pekan ini bahwa dia juga telah dites positif, mendesak siapa pun yang tidak sehat untuk melaporkan kasus mereka sebagai keadaan darurat di rumah sakit.

Dia mendesak orang untuk menghindari 'situs perawatan alternatif' khusus yang telah didirikan untuk menangani gejala Covid ringan.

"Sebagian besar kekacauan mulai mereda" katanya, menjanjikan bahwa 'ini akan terus menjadi lebih baik'.

Bantuan ekstra akan datang dari luar negeri termasuk dari Amerika Serikat," tambahnya, dengan tambahan 'boot on the ground' diharapkan selama seminggu mendatang.

Load More